Jeneponto,PO – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lanto Dg Pasewang (Latopas) Dinas Kesehatan bersama Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Jeneponto berkolaborasi berkerjasama dalam mendukung penurunan angka Stunting di Kabupaten Berjuluk Butta Turatea.

Dukungan kedua belah pihak tertuang dalam MoU suatu Program Inovasi Andalan yang bakal ikut bersain di Tingkat Nasional. Inovasi itu disebut CESS GAMMARA (Cegah Stunting dan Wasting Dengan Gizi Seimbang dan MP-ASI, Anak Cerdas, Riang dan Gembira) dengan slogan 3U ((Tiga Kali Makanan Utama) dan 3S (Tiga Makanan Selingan).
Dihadapan pengurus Tim TP PKK Kabupaten Jeneponto bersama Puluhan orantua anak stunting di ruang Aula terbuka RSUD Lanto Dg Pasewang, Sabtu, 3 Mei 225. Direktur RSUD dr. St. Pasriany memaparkan apa Inovasi CESS GAMMARA itu.

dr. St pasriany pun menyampaikan, bahwa program Inovasi CESS GAMMARA ini diharapkan berjalan baik dengan peran serta semua Mitra tingkatkan kinerja menyebarluaskan informasi ini dan seperti apa program tersebut.


Program ini bagaimana pemberiaan makanan kepada anak dengan 3U(Tiga Kali Makanan Utama) dan 3S (Tiga Makanan Selingan) dengan memenuhi kebutuhan gizi pada setiap anak minimal mengkonsumsi makanan yang bersumber dari protein didalalanya ada Nasi, Telur, Ikan dan Sayur sementara untuk makanan selingan itu dari buah buahan, biskuit dan kue.
“Tentunya, dengan cara pendekatan orangtualah terhadap anaknya untuk terus memberikan makanan tepat waktu agar tumbuh kembang anak terjaga pada pola asuh,” ujarnya.
Lebih jauh, direktur RSUD Lanto Dg Pasewang itu mengatakan, program Inovasi cess GAMMARA ini telah banyak mengoptimalkan dengan peran para tenaga kesehatan, Dokter Anak, Bidan dan tentunya para ahli gizi.
“Inovasi program Cess Gammara ini telah berjalan 2 tahun, dipoli Gizi dan poli anak sudah berjalan, dengan Itupulah kedepannya lebih banyak lagi keterlibatan,” tambah dr Pasriany.
Sementara, Ketua TP PKK Jeneponto, Hj. Salmawati Paris mengatakan, apa yang telah disampaikan oleh Direktur RSUD tadi itu perlu diterapkan dengan tetap menjaga pola asuh dan pola makan anak. Peran orangtua juga tetap menjaga dengan memberikan Gizi Seimbang dan MP-ASI.
“Peran orangtualah dalam menjaga anak dengan tetap memberikan Gizi seimbang dan MP- ASI dengan asupan kebutuhan sejak balita,” ujarnya di hadapan para orangtua balita anak stunting.
Maka dari itu, dengan banyaknya keterlibatan lintas sektor kolaborasi dalam mendukung penurunan angka stunting di Kabupaten Jeneponto dapat segera teratasi. Kini RSUD Lanto dg Pasewang hadirikan Inovasi CESS GAMMARA dapat mengedukasi masyarakat lewat program programnya.
“Dengan kolaborasi Inovasi CESS GAMMARA ini dapat mampu memberikan pendamping ibu/anak, mengedepankan edukasi tentang pemberian MP-ASI dan pola hidup sehat,” sebutnya.
Hj Salmawati Paris yang juga Anggota DPRD Provinsi Sulsel itu berharap, dengan adanya program inovasi CESS GAMMARA di RSUD apalagi telah dilaunching bersama dengan adanya MoU dengan TP PKK.
“Kami (TP PKK) tentunya tak tinggal diam, kami bersama semua pihak memberikan dukungan dalam mempercepat penurunan percepatan stunting. Di Inovasi CESS GAMMARA itu banyak programnya dimulai dari awal hingga akhir. Penanganan secara serius semuanya bisa segera tertangani dengan baik,” ungkapnya.
“Jadi kami juga sangat berharap semua OPD, stunting ini tak hanya Dinas Kesehatan dan BKKBN, Tapi kini RSUD Lanto dg Pasewang telah menghadiri satu Inovasi untuk bersama sama menurunkan angka stunting di Jeneponto,” pungkas Hj, Salmawati Paris.
Dengan Kolaborasi yang baik lintas sektor dengan dukungan penuh dari semua pihak dapat menargetkan penurunan sangat signifikan angka stunting dan wasting di Jeneponto.
“Bekerjasama TP-PKK serta semua pihak kedepannya kami bakal membuat Workshop. Dengan hadirnya Inovasi CESS CESS Gammara lahir dari kepedulian RSUD Latopas terhadap tingginya angka stunting dan wasting melalui pendekatan pemberian gizi yang terintegrasi, inovasi ini menjadi harapan baru dalam memperbaiki kualitas hidup anak-anak Jeneponto,” jelas dr. St Pasriany.
“Ini bukan sekadar formalitas, melainkan langkah nyata memperbaiki kesehatan publik di Jeneponto. Kami keikut sertaan
bersaing di Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Nasional 2025,” tegas Doktor Gizi itu
Penulis: Firmansyah