Bantaeng, Publikasi Online – Bedah buku
Pesona sari diri karya Sulhan Yusuf di Aula Kantor Desa Bonto Jai, Kecamatan Bissapu Bantaeng, Sulawesi Selatan, Minggu 3 November 2019.

Buku yang diterbitkan di Yogyakarta itu, dibedah oleh Komisioner KPU Bantaeng Agusliadi.
Turut hadir penulis Sulhan Yusuf, Komisiner KPU Bantaeng Kasmawati, Kades Bontojai, Forum anak Butta Toa dan relawan literasi bonto Jai.
Sulhan mengatakan bahwa ada dua cara memasukkan pengetahuan dalam diri seperti banyak mendengar dan banyak membaca.

“Saran saya kepada teman-teman yang ingin menulis essay harus banyak, membaca karya sastra,” katanya.
Menurutnya, menulis essay prospektif penulis sangat dibutuhkan.
“Essay adalah opini yang dinyatakan secara langsung. Jadi suatu pendapat yang akan dibahas dan didukung dari teori karya orang lain,” jelasnya.
Sulhan banyak menghabiskan waktu di Kota Makassar, dirinya menyambangi Bantaeng diakhir pekan.
“Pergi ke Bantaeng sebenarnya kerja tapi kerja yang saya maksud bukan kerja yang dapat gaji. Saya menganggap bekerja untuk gerakan literasi,” tambahnya.
Sulhan hobi menulis sejak kuliah semester awal. Sejak itu menulis buletin dan majalah kampus.
Buku essay pesona sari diri ini adalah kumpulan essay yang pernah dimuat dimedia cetak dan daring.
Essay pesona sari diri telah dibedah di Makassar, dan Bantaeng.