Tak Berkategori  

Gotong-royong Remaja Kreatif “Tampar” Pemerintah Kelurahan

Bantaeng, Publikasi Online – Sejumlah remaja di Kampung Pasorongi, Kelurahan Lamalaka, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng tak mau melihat kampungnya terkesan kumuh.

Hal itu menjadi cikal bakal mereka untuk melakukan pengecatan bahu jalan di kampung tersebut.

Namun sayangnya hal itu disinyalir tak mendapat respon baik dari Pemerintah Kelurahan setempat. Pasalnya inisiasi Remaja Kreatif ini sejak 2018 lalu, tidak pernah digubris oleh Lurah Lamalaka.

Akhirnya, pun tanpa peranan dari pemerintah, meski sebenarnya butuh, mereka tetap menjalankan ide cemerlang itu guna melihat kampung enak dipandang selayaknya jalan di sudut kota-kota besar lainnya.

“Kita patungan beli cat, gotong-royong mengerjakan untuk cat bahu jalan. Sebenarnya itu belum cukup, kami rencana mau minta sumbangan ke masyarakat secara swadaya untuk membantu kami beli cat tembok,” kata Pendi saat dijumpai di lokasi, Senin, 4 November 2019.

Kabarnya mereka telah menyampaikan perihal ini kepada Lurah setempat. Tetapi mereka malah dituding tidak menghargai pemerintah, lantaran bergerak lebih cepat mendahului pemerintah.

Tak mau melihat kampungnya terkesan kumuh menjadi sebab remaja di Kampung Pasorongi, Kelurahan Lamalaka berinisiatif untuk mengecat bahu jalan.

Sementara itu, Lurah Lamalaka, Rusdi enggan berkomentar lebih jauh soal kontribusi pihaknya terhadap kegiatan remaja tersebut.

“Jangan dulu pak, nanti pak,” kata Lurah Lamalaka, Rusdi saat dihubungi via telepon seluler.

Sepertinya Kelurahan Lamalaka tak mampu menganggarkan kegiatan seperti itu. Hal tersebut berdasarkan pengakuan Lurah Lamalaka Rusdi bahwa anggaran yang dikelola di Kelurahan tidak sampai Rp. 20 juta.

Sehingga itu tidak cukup untuk dikelola di lingkup Pemerintahan Kelurahan.

“Banyak honorer yang harus digaji. Kita mau pangkas sejumlah honorer di sana, kita tidak enak karena satu kampung,” katanya beberapa waktu lalu saat berada di Kantor Bupati Bantaeng.

Terpisah, Ketua LSM TKP Bantaeng, Aidil Adha menyayangkan ketidakpekaan Lurah Lamalaka akan hal itu.

Pemuda yang juga warga setempat ini, memilih menyebut hal itu sebagai tamparan bagi Pemerintah Lamalaka.

“Harusnya pemerintah merespon pemuda setempat. Ini kan mereka mempunyai jiwa kreatifitas. Seharusnya ada peranan pemerintah di situ,” kata Aidil yang juga warga setempat.

Paling tidak, kata Aidil, pemerintah Kelurahan harus menyuplai dana bagi mereka, atau setidaknya gunakan dana pribadi saja.

“Tak apalah demi keindahan kampung kita,” kuncinya.