Bantaeng, Publikasi Online – Kepala Desa Kampala, Ahmad Amiruddin sangat mengapresiasi rencana hadirnya Perdes Stunting di setiap desa se-Kabupaten Bantaeng.
“Saya kira ini sangat bermanfaat karena ini biaa menjadi pedoman dan rujukan kedepan untuk memperkuat, apalagi Stunting ini kan isu nasional. Sehingga diharapkan ada andil di situ untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan kesehatan, khususnya stunting ini,” jelasnya.
Ia juga memastikan bakal menggodok Perdes ini secepat mungkin demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Bantaeng, khusunya desa yang terletak di Kecamatan Eremerasa ini.
“Itu akan kami tindaklanjuti secepat mungkin di Desa. Tentunya kami memastikan bahwa akan membahas ini bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD)dan semua stakeholder yang ada di desa,” kuncinya.
Rencananya Perdes tentang stunting ini bakal dideklarasikan pada puncak perayaan Hari Kesehatan Nasional tingkat Kabupaten Bantaeng pada 12 November 2019 mendatang.
Sebelumnya, Hasil riset kesehatan daerah pada 2018 menunjukkan angka stunting di Kabupaten Bantaeng mencapai 21,6 persen. Itu terbilang rendah untuk wilayah Sulawesi Selatan.
Meski begitu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantaeng tak berpuas diri untuk stagnan di angka tersebut. Sehingga, berbagai upaya bakal dilakukan guna menekan angka stunting tersebut.
“Kami ingin punya gebrakan sebuah Perdes di setiap desa di Kabupaten Bantaeng terkait stunting ini,” kata Kadis Kesehatan, dr Andi Ikhsan saat dijumpai, Jumat, 1 November 2019.
“Dinkes Bantaeng siap membantu Perdes ini.
Kalau tidak keberatan kita siapkan konsepnya, sisa kita bicarakan bersama. Musyawarah tingkat desa, nanti hadirkan baik itu tokoh agama, tokoh masyarakat dan sebagainya. Tentunya kami harap juga dilibatkan Kepala Puskesmas setempat karena secara teknis mereka yang akan bergerak,” jelasnya.
Melalui Perdes ini nantinya, ia meyakini Bantaeng bisa menekan angka stunting. “Bahkan tidak ada stunting di Bantaeng,” pungkasnya.