Dewan Pembina JOIN Sulsel sebut Jurnalis harus Profesional

  • Bagikan

Makassar – Dewan Pembina DPW JOIN Sulsel, Benny Nurdin Yusuf membuka secara resmi rapat kerja wilayah di Demalia Hotel, Makassar, Senin, 13 Januari 2020.

Ketua DPW JOIN Sulsel, Arry As mengatakan, melalui rakerwil ini, diharapkan mampu menjadi ajang meningkatkan rasa harmonis antar DPD JOIN Kabupaten/kota di Sulsel.

“Sekiranya kita bisa bangun harmonisasi dalam proses pelaksanaan kegiatan ini dan kedepannya,” kata Arry As dama sambutannya.

BACA JUGA  Ketua DPRD Takalar Beri Nasi Tumpeng Ke Ketua JOIN di Acara Syukuran HUT Bhayangkara 

Sementara itu, Dewan Pembina DPW JOIN Sulsel, Benny Nurdin Yusuf mengatakan bahwa profesionalisme seorang jurnalis sangat dibutuhkan di tengah perkembangan teknologi dan informasi saat ini.

“Saat ini kita sudah berkembang dan eranya sudah berbeda dari yang lama. Kita sudah berada pada era digitalisasi. Perkembangan informasi saat ini sudah tak bisa lagi dibendung kecepatannya. Dan ini suatu keniscayaan,” kata dia.

“Dan tentunya butuh dukungan wartawan dan wartawati yang profesional,” lanjut dia.

BACA JUGA  Polres Bulukumba Gelar Rakor Lintas Sektoral Jelang Pilkades Serentak

Ia menjelaskan bahwa profesionalisme seorang jurnalis sangat dibutuhkan di era saat ini.

“Bayangkan jika ada wartawan tidak bisa nulis. Dan saat ini ada yang begitu. Kalau dulu yang begini ini kita sering sebutnya WTS atau wartawan tanpa suratkabar,” ujar dia.

“Biasanya yang begini (wts) lebih galak daripada penulis asli,” kelakar pria berkacamata ini.

Untuk menghindari tudingan JOIN ibarat wartawan tanpa suratkabar, ia memastikan pembentukan jiwa profesionalisme melalui pembinaan dan oeningkatan SDM terus dilakukan.

BACA JUGA  Pj Gubernur Bahtiar Puji Kinerja Andi Utta Bangun Bulukumba

“Langkah-langkah untuk tingkatkan profesional terus kita dorong. Tentu kita harap, bahwa kita hanya tak bangga soal pakaian (atribut JOIN) yang kita pakai, tetapi bangga juga dengan profesionalisme. Kehadiran JOIN, khususnya di Sulsel, bukan menjadi momok tetapi jadi partner. Tentu mengedepankan kode etik dan profesionalsime,” jelas dia.

  • Bagikan