BANTAENG – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Kadisnaker Perindustrian) Bantaeng, Andi Irvandi Langgara membeberkan data soal angkatan kerja di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA).
Data tersebut ia beberkan menyusul adanya rapat dengar pendapat (RDP) di Ruang Paripurna DPRD Bantaeng pada Kamis (10/8/2023) menyoal rekrutmen tenaga kerja di salah satu kawasan yang menjadi proyek strategis nasional (PSN) itu.
Kata Irvandi Langgara, perusahaan di KIBA terus berkomitmen untuk melakukan perekrutan tenaga kerja lokal, khususnya warga Bantaeng yang terdampak kawasan tersebut.

“Jika saya baca data tenaga yang selama ini perusahaan telah komitmen, dibuktikan dengan persentase,” katanya.
“Kita tetap fokus memproritaskan warga terdampak langsung dan itu terlihat dari data karyawan yang bekerja di huadi saat ini,” tambahnya.
Ia mencontohkan, dari tiga perusahaan yang ada di KIBA yakni Hengsheng New Energy Material, Huadi Nickel Alloy Indonesia, dan Unity Nickel Alloy Indonesia, sedikitnya sudah lebih dari 2000 tenaga kerja prioritas yang diserap.
Tenaga kerja prioritas ini yakni warga Bantaeng yang berada di sekitar kawasan dan terdampak langsung beroperasinya KIBA.
“Data menunjukkan ada 2200 pekerja Bantaeng. Desa Papanloe 583 sebanyak orang, Borongloe ada 241 orang, Baruga sebanyak 152 orang. Untuk Dusun Mawang, itu sebanyak 172 orang pekerja yang diserap masuk ke kawasan,” katanya.
Sementara itu, perwakilan PT Bantaeng Sinergi Cemerlang (Basic) dalam RDP tersebut memastikan akan segera menyinkronkan data pelamar yang hendak bekerja di KIBA.
Hal ini merupakan komitmen BUMD atau perusahaan perseroan daerah (Perseroda) itu dalam hal memprioritaskan masyarakat Bantaeng, khususnya bagi yang terdampak KIBA.
Menurut Ansar, Manager Operasional PT Basic (Perseroda), pihaknya bersama sejumlah pihak terkait akan segera memperbaiki proses perekrutan yang diklaim sering bermasalah ini.
Salah satu langkah konkret yang ditempuh yakni memastikan dan memvalidasi data pelamar agar tepat sasaran.
“Hari ini kita mau sinkronisasi data warga yg terdampak, ini sering menjadi persoalan, data ini kita akan kunci dan tiap ada penerimaan data, mereka (warga Bantaeng) yang akan diprioritaskan, khususnya bagi warga yg terdampak,” kata Ansar.
Seperti diketahui, PT Basic (Perseroda) sebagai pengelola KIBA melakukan rekrutmen lewat sistem Calon Tenaga Kerja (CTK). Dengan sistem ini, tidak akan ada lagi calo pekerja.
Sejauh ini, kata Ansar, berkas pelamar KIBA yang masuk sudah sebanyak 4584. Dari angka tersebut, 90 persen merupakan warga Bantaeng, persentase selebihnya merupakan warga luar daerah.
Sementara bagi calon pekerja di wilayah yang terdampak, setidaknya terdapat 70 persen pelamar dari 90 persen tersebut.
“Sejauh ini, untuk CTK sekitar 70 persen yang diterima di wilayah yang terdampak, selebihnya di luar wilayah terdampak. Dan pelamar dinilai telah mengerti dengan alurnya,” kata Ansar belum lama ini.
Dia juga menerangkan soal alur rekrutmen di KIBA. Kata Ansar, pihaknya akan menjalankan proses kualifikasi terlebih dahulu. Seluruh berkas yang masuk akan tersimpan rapi dalam database CTK Perseroda.
Ketika perusahaan membutuhkan tenaga kerja, Perseroda akan melakukan penyaringan berdasarkan prioritas. Hasil itu akan diserahkan ke pihak perusahaan untuk proses seleksi.
Dia kembali menegaskan bahwa calon pekerja yang diprioritaskan yakni masyarakat Bantaeng secara keseluruhan, namun lebih diutamakan bagi warga yang terdampak di KIBA.
Ansar juga menyebut, bagi calon pekerja yang tidak lolos seleksi oleh perusahaan, tidak usah pesimis dan berkecil hati, sebab perusahaan akan merekrut kembali pada seleksi tahap berikutnya.
“Jadi Berkas pelamar yang tidak lolos pada seleksi tahap pertama akan tetap tersimpan dalam database CTK dan akan kembali diikutsertakan ketika ada kebutuhan pekerja di perusahaan dalam kawasan tersebut,” ucapnya
“Jika ada perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja, Perseroda dan perusahaan akan melakukan evaluasi bagi canaker yang belum lolos tersebut,” tambahnya.
Bukan hanya itu saja, Perseroda dan pihak perusahaan dalam KIBA akan melakukan evaluasi atas rekrutmen yang dilakukan. Sehingga, bagi pekerja yang belum lolos akan diberikan program pelatihan agar kedepannya bisa terserap ke dalam perusahaan.