MAROS — Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (IKA BKPRMI) berlangsung di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Jumat 09 Juni 2023.
Acara ini dibuka oleh Panglima Daerah Militer (Pangdam) XIV Hasanuddin Mayor Jenderal (TNI) Totok Imam Santoso dan dihadiri pula oleh Bupati Maros Chaidir Syam serta para IKA BKPRMI se Indonesia.
Dalam acara Munas ini, Ketua Umum Pimpinan Pusat IKA BKPRMI Dr. H. Andi Kasman, SE., MM yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Asosiasi Arsiparis Indonesia (AAI) memberikan seminar terkait Literasi Kearsipan Berbasis Masjid.

Mengangkat tema “Literasi Kearsipan Wujudkan Masjid Makmur Indonesia Marhamah, Andi Kasman yang juga Deputi Bidang Informasi dan Pengembangan Sistem Kearsipan ANRI membahas literasi kearsipan.
Andi Kasman sebelum membedah Literasi Kearsipan membahas lebih dulu Ketahanan Nasional dalam informasinya, ada 800 ribu situs penyebar hoax konten politik dan sara.
Dimana berita hoax di medsos meningkat tajam Agustus 2018 mencakup 25 berita dan pada Januari 2019 meningkat menjadi 175 berita serta pada Februari 2019 ada 353 berita hoax.
Bahkan, menurut rilis dari IDN Research Institute pada Januari 2019, 81.5 % yang mendukung Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Adapun terkait literasi kearsipan berbasis masjid untuk mewujudkan Indonesia Marhamah, Andi Kasman membahas wujud Marhamah pada zaman Nabi yaitu memerdekakan budak, memberikan makanan kepada orang miskin kelaparan, menyantuni anak yatim piatu dan terlantar.
Bahkan Al Hujarat ayat 10, lanjutnya, menyampaikan bahwa orang beriman itu bersaudara.
Lebih jauh, Andi Kasman juga mengupas fungsi masjid sebagai salah satu pilar ketahanan nasional, dimana masjid selain berfungsi sebagai Ubudiyah (Peribadatan), sebagai tarbiyah (pendidikan) dan juga Ijtimai’yah (sosial kemasyarakatan).
Hal ini sehingga Literasi Kearsipan Berbasis Masjid sangat diperlukan untuk ketahanan nasional Indonesia.
Terpisah, Ketua AAI Sulsel Dr. H. Basri, S.Pd., M.Pd menyambut baik Munas IKA BKPRMI yang dalam kegiatannya mengangkat seminar terkait Literasi Kearsipan Berbasis Masjid.
Menurutnya, masjid itu tak lepas dari sejarah perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
“Dari masjid itulah titik awal perjuangan para pejuang kita untuk merebut kemerdekaan Indonesia, dimana masjid selain tempat peribadatan juga tempat para pejuang kita untuk memberikan semangat menentang penjajahan,” ungkapnya.
“Seperti diketahui Marhamah sesuai artinya adalah penuh dengan kasih sayang (damai) dan disisi lain diartikan merdeka, yang mana intinya itu literasi Kearsipan itu bagaimana kita dapat membaca dan menulis dengan berbasis dunia masjid demi terwujudnya Indonesia yang damai,” terangnya.
Dr. Basri juga bertekad bahwa arsip seputar perjuangan para pahlawan dengan basis masjid-masjid di Sulsel akan menjadi salah satu program dari AAI Sulsel.
“Semoga ini kita wujudkan dengan Literasi Kearsipan Berbasis Masjid akan menjadikan Indonesia Marhamah,” tutupnya.