Kolaborasi PKM Bonsel, KKN UIN Makassar Gelar Penyuluhan Stunting dan Ibu Hamil

Gowa, Publikasionline.id – Dalam rangka meningkatkan derajat dan kualitas kesehatan masyarakat, salah satu upaya yang dilakukan oleh Mahasiswa UIN Alauddin Makassar (UINAM) dalam rangkaian kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Selasa 20 Agustus 2024.

Untuk menghindari berbagai permasalahan kesehatan akibat kekurangan gizi, sangat penting bagi orang tua dalam memperhatikan asupan makanan anak sejak dini.

Salah satu cara memastikan anak cukup asupan gizi dengan memperhatikan tinggi badan. Jika anak lebih pendek dari teman seusianya, bisa jadi anak memiliki masalah dengan pemenuhan gizinya.

Stunting merupakan kondisi dimana gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting nampak setelah bayi berusia 2 tahun.

Stunting juga merupakan masalah kesehatan nasional, termasuk di wilayah Bontonompo selatan Kabupaten Gowa. Jumlah kasus stunting di wilayah Jipang sebanyak 9 kasusnya dan kasus ibu hamil KEK sebanyak 7 kasus.

BACA JUGA  Penghitungan Suara Pemilu 2024 Pakai Aplikasi Sirekap, Begini Cara Kerjanya!

Untuk itu perlu digiatkannya penyebaran informasi yang dapat dilakukan melalui metode penyuluhan mengenai pencegahan stunting dengan imunisasi dan 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK).

Peserta penyuluhan stunting
Pada 19 Agustus 2024, penyuluhan dilaksanakan dengan sasaran berupa ibu hamil dan ibu atau orang tua yang memiliki anak usia balita (0-5 tahun) yang menjadi cakupan imunisasi dan kader kesehatan wilayah Posyandu Tulip III, Desa Jipang.

Tujuan dari penyuluhan ini yaitu untuk memberikan informasi mengenai stunting, seperti bahaya, dampak, penyebab, ciri-ciri, dan cara pencegahan. Penulis menjelaskan terkait hubungan imunisasi dan 1000 HPK dengan stunting sebagai upaya pencegahannya.

Penyuluhan dilaksanakan pada senin pagi dengan dihadiri orang tua anak dan ibu hamil yang berjumlah 25 orang, terdiri dari 5 orang ibu hamil dan 20 orang ibu balita serta kader kesehatan yang berjumlah 5 orang, sehingga total peserta berjumlah 30 orang. Sepanjang kegiatan, peserta mendengarkan serta menyimak materi dan penjelasan yang diberikan secara langsung dengan media brosur dan leaflet.

BACA JUGA  Munas IMSII Ke-7, HMJ SI UIN Alauddin Makassar Juarai Lomba Desain UI/UX

Hanya saja, namun penjelasan juga seringkali teralihkan oleh beberapa orang tua yang membawa anaknya karena harus menenangkan sang anak.

“Materi ini penting untuk disampaikan untuk menjaga kesehatan ibu dan anak. Ibu-ibu yang memperhatikan materi pasti akan mengamalkan ilmunya tersebut,” ujar  hadi selaku pemateri pada penyuluhan kali ini.

Poster dan leaflet sebagai media dalam pencegahan stunting.
Poster dibuat oleh pihak Puskesmas Jipang, dan untuk leaflet dibuat oleh mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar kemudian dibagikan kepada ibu hamil dan ibu yang mempunyai anak balita pada saat kegiatan kelas ibu hamil dan penyuluhan dilaksanakan. Upaya pencegahan stunting sebaiknya dilakukan sejak bayi masih dalam kandungan.

BACA JUGA  Usai Berjuang Lawan Penyakit, Babe Cabita Tutup Usia

“Penting bagi ibu hamil untuk mengetahui mengenai stunting. Karena sebelum hamil, status gizi ibu harus dijaga untuk kecukupan nutrisinya,” ucap Ibu Hasiyah selaku bidan desa.

Lebih lanjut dipaparkan bahwa Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas manusia Indonesia, juga ancaman terhadap kemampuan daya saing bangsa. Dengan dilakukannya penyuluhan stunting tersebut, diharapkan para orang tua dapat menyadari tentang pentingnya pemenuhan gizi dan meningkatkan kualitas kesehatan anak demi terhindar dari stunting.” pungkasnya.