Bantaeng, Publikasionline.id – UPT Sekolah Menengah Kejuaraan Negeri (SMKN) 1 Bantaeng melakukan diskusi Pendidikan Guru Penggerak dengan tajuk ‘Mendiskusikan Cita-cita Visi Warga Sekolah terhadap Murid di Masa yang akan Datang’ pada Jumat, 9 Agustus 2024.
Diskusi yang mewadahi para guru penggerak mewujudkan pembelajaran mandiri bagi murid di sekolah kejuruan ini, sebagai nilai guru penggerak yang inovatif.
Dihadiri langsung oleh Kepala Sekolah UPT SMKN 1 Bantaeng, Samsud Samad menyamai 10 peserta diskusi cita-cita yang ingin dicapai pihaknya.
“Istilahnya kalau di SMK itu BMW, bekerja, melanjutkan wirausaha, diharapkan alumni mereka masuk di tiga rana itu, pada akhirnya tidak ada yang menganggur. SMK itu dituntut bekerjasama di industri dan wirausaha,” ujar Kepsek kepada Publikasionline.id.
“Di angkatan 11 di SMKN 1 ini ada dua yang lolos guru penggerak. Kita berharap bahwa icon guru penggerak itu adalah bergerak menggerakkan, dia diharapkan tampil memberikan inovasi-inovasi sekolah dan menggerakkan teman-temannya. Maka ketika Guru Penggerak ini banyak pasti praktis dan otomatis kepemimpinan pembelajaran menjadi bagus,” imbuhnya.
Seperti penjelaskan Syahrul, calon guru penggerak angkatan 11 UPT SMKN 1 Bantaeng dalam materinya disuguhi nilai dan peran guru penggerak.
“Jadi seperti kita ketahui ada Trilogi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara itu untuk nilai-nilai guru penggerak. Dimana kita berpihak pada murid, kemudian reflektif, selalu inovatif, kolaboratif dan membuat para murid menjadi mandiri pada metode yang digunakan,” paparnya.
Selain itu kata Syahrul, seorang guru tidak hanya membangun kolaborasi antar guru, juga menjadi coach bagi guru lainnya.
“Peran guru penggerak itu mewujudkan kepemimpinan murid, mendorong kolaborasi antar guru, menjadi coach guru lain, menggerakkan komunitas praktisi, dan menjadi pemimpin pembelajaran,” tambahnya.
Sementara Jihad Talib selaku Pengajar Praktek Guru Penggerak Kabupaten Bantaeng menarget pembelajaran deferiensasi sesuai dengan kurikulum Merdeka Belajar.
“Di Bantaeng ini masing-masing ada pengajar praktiknya. Itu berproses selam 6 bulan. Mereka akan meningkatkan kreativitas guru untuk mengembangkan murid-muridnya dalam pembelajaran. Karena setiap murid itu ada yang suka pelajaran matematika misalnya, ada yang suka linguistik, ada yang lebih kepada minat dan bakat. Semua itulah kita sebagai guru penggerak membuat suasana belajar menjadi nyaman,” jelasnya.