iklan Promo

Jalan Rusak Puluhan Tahun Tak Kunjung Diperbaiki, Solidaritas Rakyat Sulsel Desak Pemerintah Bertindak

Bantaeng PO.id – Di balik pesona alam Kecamatan Uluere yang memukau, terdapat sebuah ironi yang menyayat hati: jalanan rusak di Dusun Muntea, Desa Bonto Lojong, yang hingga kini tak kunjung diperbaiki. Jalan yang seharusnya menjadi urat nadi aktivitas warga, justru berubah menjadi medan perjuangan harian yang melelahkan.

Setiap hari, warga harus melewati jalan berlubang, licin saat hujan, dan berdebu saat kemarau. Anak-anak sekolah berjalan kaki dengan sepatu penuh lumpur. Petani terhambat membawa hasil panennya. Ambulans pun kesulitan melintas saat ada warga yang butuh pertolongan cepat. Ini bukan sekadar jalan rusak—ini adalah potret nyata keterlambatan keadilan pembangunan.

BACA JUGA  Bupati Bantaeng Lantik 64 Pejabat Pengawas dan Administrator

Ketua Solidaritas Rakyat Sulawesi Selatan, Wawan Copel, angkat suara menanggapi kondisi ini. “Kami tidak tinggal diam melihat penderitaan warga Muntea. Pemerintah harus segera turun tangan. Jalan ini bukan hanya soal infrastruktur, tapi menyangkut hak dasar masyarakat untuk hidup layak, aman, dan produktif,” tegasnya.

Sebelumnya, publikasionline.id telah menurunkan laporan mendalam tentang perjuangan warga Dusun Muntea yang selama bertahun-tahun menanti perbaikan jalan. Namun hingga kini, harapan itu masih menggantung di langit yang sama, tanpa kejelasan dari pihak berwenang.

BACA JUGA  HUT Satpam Yang ke-39, Kapolres Bulukumba Pimpin Upacara

Publikasionline.id menyatakan komitmennya untuk terus mengawal isu ini, membuka ruang dialog, dan menyuarakan suara rakyat kecil yang selama ini hanya terdengar sebagai bisikan di tengah riuhnya janji pembangunan.

Kini, semua mata tertuju pada pemerintah: apakah mereka akan memilih diam, atau bergerak demi menjawab jeritan sunyi dari kaki Gunung Uluere?

Baca berita sebelumnya:
Perjuangan Warga Dusun Muntea Menanti Perbaikan Jalan

BACA JUGA  Maklumat Kapolri soal Covid-19 Kini Terpajang di Fasilitas Umum dan Polsek Bantaeng

(Aby)