Waduuh! Desa Bonto Lojong Ramai di Perbincangkan, Warga Perbaiki Jalan Tanpa Bantuan Pemerintah

Waduuh! Desa Bonto Lojong Ramai di Perbincangkan, Warga Perbaiki Jalan Tanpa Bantuan Pemerintah

Bantaeng, PO – Lagi dan lagi, Desa Bonto Lojong di Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng, menjadi sorotan. Bukan karena acara seremonial, bukan pula karena bantuan pemerintah. Tapi karena semangat gotong royong warganya yang tak pernah padam dalam memperbaiki jalan rusak dengan tangan sendiri.

Senin (19/5/2025), suasana Dusun Muntea kembali ramai. Bukan untuk merayakan pesta, tapi untuk memperbaiki jalan satu-satunya yang menghubungkan desa mereka dengan dunia luar. Jalan itu juga menjadi lintasan harian anak-anak sekolah dasar menuju tempat mereka menimba ilmu.

BACA JUGA  Peduli Dampak COVID-19, APITU Berbagi Sembako dan Ta'jil

Dengan batu yang dibeli dari dana swadaya, warga bergotong royong menambal jalan yang sudah puluhan tahun rusak dan tak pernah tersentuh perbaikan resmi.

β€œIni sudah yang kesekian kalinya kami perbaiki. Karena kalau tidak kami yang urus, siapa lagi? Anak-anak kami harus sekolah, harus lewat jalan ini,” ucap Ilyas, tokoh pemuda Desa Bonto Lojong yang juga ikut mengangkat batu dan mengayunkan cangkul bersama warga lainnya.

BACA JUGA  Berita Foto : Bhayangkari Polres Bantaeng Jahit Hazmat Suite

Ilyas mengatakan jalan ini setidaknya sudah berusia lebih dari 20 tahun. Meski berstatus jalan kabupaten, belum pernah ada tindakan nyata dari pemerintah daerah.

Setiap musim hujan, jalan berubah jadi kubangan. Motor sulit melintas, anak-anak sering terjatuh. Namun di balik semua itu, warga tak menyerah. Mereka terus bekerja, dengan harapan sederhana: anak-anak bisa belajar, dan kehidupan di desa kecil itu tetap berjalan.

Warga berharap aksi gotong royong yang terus dilakukan ini bisa menjadi pengingat bagi pemerintah, bahwa di pelosok Bantaeng masih ada warga yang berjuang sendiri untuk hal-hal yang seharusnya menjadi hak dasar mereka.

BACA JUGA  Debat Calon Ketua MPK dan OSIS SMKN 1 Bantaeng: Membangun Demokrasi Sejak Dini

(Aby)