Gowa—Puluhan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar (UINAM) menggelar aksi bakar lilin dan pembacaan Surat Yasin yang berlangsung di depan pintu gerbang masuk Kampus II UINAM, Jalan Syahrul Yasin Limpo, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Senin, (16/12).
Aeini selaku Koordinator Lapangan (Korlap) yang juga merupakan mahasiswa akhir di UINAM ini mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan renungan sekaligus doa bersama untuk mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UINAM yang meninggal dunia.
Seperti kabar yang beredar bahwa Asmaul Husna yang akrab disapa Uus (21) ini diduga tewas terbunuh di tangan kekasihnya sendiri akibat dugaan hamil di luar nikah.
“Kami sedih dengan peristiwa yang menimpa saudara kami. Kami melihat ini bukan sekedar peristiwa tragis, tapi lebih sebagai kekerasan seksual dan pelanggaran berat maka wajib pelaku dihukum berat,” tegas Aeini.

Menurutnya, hingga saat belum ada upaya tegas dari seluruh pihak utamanya negara dalam melindungi dan menghapus kekerasan seksual terhadap perempuan.
“Itulah sehingga penting UU PKS disahakan. Di lain sisi, perlu pendiskusian lebih panjang di seluruh elemen masyarakat bahwa penghapusan kekerasan seksual harus hidup dalam kesadaran masyarakat,” ucapnya.
Selain itu, kata Aeini, kecenderungan pelaku kekerasan seksual adalah orang-orang terdekat.
Selain doa bersama, puluhan mahasiswa UINAM yang didominasi oleh perempuan. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi bersama membahas berbagai motif kekerasan seksual.
“Tewasnyan Uus adalah kekerasan seksual berat, tapi bukan cuman itu karena banyak kasus kekerasan seksual yang ditutupi bahkan tak ingin dibicara, padahal untuk upaya penyelesaian kekerasan tersebut harus dibicarakan, dan pelaku tentu harus dihukum seberat-berat, karena menghilangkan nyawa seseorang adalah pelanggaran HAM,” kuncinya.