MAKASSAR – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggelar Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat melalui KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi). Bertajuk “Penggunaan Kosmetik dan Pangan Aman Terhindar Dari Bahan Berbahaya”.

Kegiatan tersebut berlangsung di Poliklinik Kesehatan Muhammadiyah Makassar (dahulu Akbid), Jalan Dr. Sam Ratulangi, Kota Makassar, pada Minggu pagi, 15 Desember 2019.
Dalam kesempatan itu, anggota Komisi IX DPR RI dari fraksi partai Amanat Nasional Ashabul Kahfi memaparkan pentingnya pengawasan terhadap Obat dan Makanan.

Kahfi juga menerangkan kehadiran dirinya karena Komisi IX perlu memastikan Obat dan Makanan yang masuk ke dalam tubuh masyarakat adalah sudah sesuai standar yang diterapkan.


“Pengawasan Obat dan Makanan perlu dilakukan penuh perhatian. Sebab Makanan dan Obat-obatan adalah industri yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, karena industri demikian semakin ramai, BPOM dipastikan perlu perhatian lebih,” ujar Kahfi, legislator pusat dari Dapil I meliputi Kota Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar.
Kahfi menambahkan, industri barang (obat) perawatan kecantikan misalnya, dengan penawaran yang murah dan promosi yang berlebihan masyarakat jadi ikut tergiur, padahal dalam prosesnya tidak ada ijin resmi, dan menggunakan bahan-bahan yang tidak seharusnya (ilegal). Olehnya tugas ini bukan saja menjadi PR bagi BPOM, tetapi andil masyarkat tentu sangat diperlukan.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Pengurus Daerah Politeknik Kesehatan Muhammadiyah, Pejabat BPOM, Rombongan BPOM Pusat, serta 200an peserta Sosialisasi dari kalangan Ibu-ibu dan mahasiswa.