Bantaeng, Publikasi Online – Kabid Data dan Informasi BMKG Wilayah IV Makassar, Hanafi Hamzah memandang simulasi penanggulangan bencana oleh BNPB di Kabupaten Bantaeng sangat perlu.
Menurutnya, Kabupaten Bantaeng berada di dekat zona megathrust atau gempa maha dahsyat. “Perlu kita waspadai juga bahwa Bantaeng dengan NTT agak dekat. Sementara NTT itu masuk dalam zona-zona megathrust,” kata Hanafi usai pembukaan Simulasi Penanggulangan Bencana kerjasama antara BNPB dan Pemkab Bantaeng di Hotel Kirei, Selasa (22/10/2019).
Menurutnya, bila terjadi megathrust di sana, gelombang air laut bisa saja menyentuh perairan Bantaeng.

“Jika megthrust terjadi di NTT, itu aliran air laut atau gelombang tsunami bisa sampai ke Bantaeng. Nah ini yang perlu kita perhatikan,” bebernya.
Seperti diketahui Pusdiklat yang diselenggarakan BNPB bersama sejumlah stakeholder terkait berupa simulasi penanggulangan bencana sangat dibutuhkan. Terlebih hal itu menjadi bahan acuan untuk diterapkan ketika kedaruratan akibat bencana terjadi.
Selain soal megathrust, Hanafi juga memastikan bahwa BMKG telah mempunyai alat sensor untuk mendeteksi potensi terjadinya gempa dan tsunami.
“Sebetulnya alat itu sangat sensitif atau sangat cepat pemberian informasinya. Begitu ada perubahan di dasar laut, bisa segera terdeteksi. Sebenarnya hanya memakan waktu 5 menit saja kita sudah bisa sampaikan informasi gempa secara akurat,” pungkasnya.