Bulukumba, Publikasi Online – Ada sejumlah figur yang bakal maju meramaikan bursa Pilkada Bulukumba 2020. Kendati belum diputuskan siapa saja pasangan calon yang maju dan lolos dalam kontestasi ini, namun perlu untuk mengenal sosok bakal calon Bupati Bulukumba satu ini.
Isradi, sebagai sosok milenial, hadir mewarnai percaturan politik kali ini. Ia memang belum tenar bagi sejumlah kalangan masyarakat di daerah yang bertajuk Bumi Panrita Lopi ini. Namun tekadnya yang kuat mengantarkan dirinya untuk terlibat langsung maju bertarung demi masyarakat Bulukumba.
Pemilik nama lengkap Isradi Febrianto Syafruddin ini adalah anak dari pasangan Dr. dr. HM Syafruddin Nurdin yang tak lain adalah Sekda Kabupaten Jeneponto dan ibunya bernama Hj. Nurlaila Basir Kr Ti’no, juga merupakan anggota DPRD Kabupaten Jeneponto.

Sementara istrinya, Vonny Ameliani, kini menduduki kursi di DPR RI.
Isradi merupakan sosok muda yang kini berprofesi sebagai dokter.
Gelar dokter itu ia raih di perguruan tinggi swasta Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. Ia mendedikasikan dirinya sebagai mahasiswa di Fakultas Kedokteran sejak 2008 hingga 2012. Dapat diyakini ia cukup cerdas, mampu menyelesaikan 8 semester pada waktu yang tepat.
Sebelum terjun ke dunia perpolitikan, ia terlibat aktif dalam gerakan-gerakan sosial.
Bersama sejumlah rekannya yang berlatar belakang pendikan berbeda-beda, ia membentuk sebuah wadah bernama Gerakan Bangun Indonesia pada tahun 2013.
Pada perhimpunan itu, berbagai kegiatan sosial telah digalakkan. Misi kemanusiaan yang Isriadi lakukan bersama rekannya sama sekali tidak transaksional dan tidak mengejar profit atau keuntungan.
“Sejumlah kegiatan yang kami lakukan bersama itu murni tugas kerelawanan. Kami tidak pernah berpikiran bahwa ini adalah proyek yang menguntungkan bagi kami. Tetapi menguntungkan bagi masyarakat,” kata Isradi saat dijumpai, Rabu (16/10/2019).
Sebut saja satu dari sekian banyak kerja-kerja sosialnya, yakni rumah percontohan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Kala itu, Isradi dan kawan-kawan datang ke sana mengidentifikasi pokok permasalahan yang sering dieluh-eluhkan warga. Bupati setempat memaparkan bahwa di Kabupaten Pesisir Selatan terkendala soal rumah layak huni.
Pemerintah pusat hanya menggelontorkan anggaran sebesar Rp 15 juta untuk program rumah layak huni. Hanya saja angka itu jauh dari kecukupan.
“Kita itu di sini bantuan dari pemerintah hanya nominal Rp15 juta yang bisanya cuman tambal-sulam tambal-sulam,” kata Isradi menirukan perkataan Bupati Pesisir Selatan Hendra Joni saat itu.
“Jadi gini pak Bupati, bagaimana kalau kita buat rumah percontohan dengan angka Rp 15 juta. Saat itu Bupati menyebut itu hal yang mustahil, teyapi kami yakinkan bahwa beri kami waktu untuk survey material alam yang bisa digunakan, kita libatkan pemuda setempat PKK hingga perangkat pemerintahan setempat. Yah kita manfaatkan budaya kita yakni gotong royong. Akhirnya rumah layak huni itu berhasil dan jadi percontohan, lalu kemudian digunakan untuk 10.000 rumah layak huni di sana. Dan rumah itu anti gempa loh. Saat itu juga ada peresmian, sempat dihadirkan Bupati-bupati yang ada di Sumatera Barat,” kisahnya.
Artinya, kerja-kerja sosial Isradi dan kawan-kawan saat itu sangat membantu bagi masyarakat setempat.
“Kita kan membantu daerah-daerah yang diidentifikasi permasalahan, lalu menawarkan sejumlah konsep ke Pimpinan Daerah agar bisa membantu. Contohnya kemarin juga di Bombana saat itu berstatus Kabupaten pemekaran, kita bantu sisi pertanian. Di Sigi juga kita bantu di sektor pendidikan dan lain sebagainya. Kita memang cari wadah untuk menyalurkan konsep yang bertujuan demi kemaslahatan bersama,” tuturnya.
Berangkat dari sejumlah prestasi melalui tawaran konsep ke sejumlah daerah di luar Sulawesi Selatan, membuat Isradi bercita-cita untuk membangun Bulukumba. Hal itu tentunya bakal tersalurkan melalui kontestasi ini. Sebab, kelak, arah kebijakan yang pro terhadap masyarakat ada di genggamannya.
Pria kelahiran Makassar, 12 Februari 1991 ini menyebut bahwa dirinya akan bekerja semaksimal mungkin.