Teori Konspirasi Dibalik Penundaan Laga PSM Vs Persija

  • Bagikan

BANTAENG – Berbagai teori konspirasi pun bermunculan setelah PSSI mengeluarkan surat edaran penundaan laga final leg kedua PSM Makassar Vs Persija Jakarta. Ada yang menduga, penundaan itu seolah-olah dibuat oleh ‘papah Persija’ alias PSSI.

Seorang pecinta sepakbola di Bantaeng, Armansyah mengatakan bahwa banyak teori yang berkembang perihal penundaan itu. Bahkan dirinya merangkum dari berbagai teori yang berkembang.

“Kita sebagai pecinta sepakbola tanah air khususnya pendukung PSM sangat menyayangkan pembatalan tersebut. Banyak teori yang berkembang terkait pembatalan tersebut,” ujarnya.

[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Related Posts” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”4″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”rand”]

“Kalau saya bisa merangkum dari berbagai komentar dari berbagai sumber maka muncullah suatu teori konspirasi di balik semua ini,” lanjutnya.

Dia menyebut, Persija Jakarta takut berlaga di Mattoanging Makassar, sehingga dibuat skenario kerusuhan berupa pelemparan bus Persija hingga kaca pecah.

“Saya tidak yakin perusak bus Persija adalah suporter PSM, melainkan preman bayaran yang membuat skenario kekacauan supaya rencana menunda pertandingan bahkan tempat pertandingan bisa berjalan lancar,” sebutnya.

Hal itu diakuinya berdasar pada enam pemain pilar Persija saat ini tengah mengalami cedera. “Sehingga dengan penundaan itu, akan memberikan kesempatan pemain Persija bisa beristirahat menunggu hingga kondisi fit,” ungkapnya.

Selain itu, ofisial Persija terkesan lebay akan kerusuhan Sabtu, 27 Juli 2019 semalam. Sebab, ia menduga hal itu ibarat sinetron yang menampilkan cedera berat.

“Bila diperhatikan ofisial persija yang katanya terkena lemparan dari perusuh terlalu lebay dengan perban segede ‘gaban’. Terlalu alay menampilkan hoax semacam itu, kami bukan penonton sinetron yang bisa dibodohi begitu saja,” ucap pecinta sepakbola ini.

  • Bagikan