GOWA – Sekertaris Jenderal (Sekjend) Jaringan Aktivis Jenggala (JALA), Ahmad Syahirul Alim sangat menyayangkan atas dugaan tindakan pemukulan oleh oknum Partai Demokrasi Indonesia Perjuanagan (PDI-Perjuangan) terhadap Pengurus Jenggala saat menggelar aksi demosntrasi di depan Kantor DPP PDI-Perjuangan pada beberapa waktu lalu.
“Karena teman-teman di lapangan yang melakukan aksi unjuk rasa masih dalam keadaan biasa saja, dan masih bisa di kontrol,” kata Ahmad.
Selain itu, Sekjend JALA ini meminta kepada pihak yang berwajib agar dapat mengusut tuntas kejadian yang dialami oleh rekannya.
“Pihak penegak hukum harus bersikap objektif dan proaktif untuk menyelesaikan kasus ini tanpa adanya intervensi dari pihak manapun, dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku,” tagasnya.
Sebagaimana yang disampaikan rekannya di lapangan, saat melakukan pelaporan di Polsek Menteng, Jakarta Pusat, hingga saat ini tidak ada tindak lanjut. “Laporan tersebut sampai saat ini tidak diproses, diduga karena adanya perintah dari atasan,” imhuhnya.
Selanjutnya, pihak Aktivis Jenggala akan terus mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut tuntas terkait dugaan keterlibatan salah satu pengurus PDI-Perjuangan dalam proyek E-KTP.
“Terkait dugaan keterlibatan Puan Maharani dalam kasus korupsi proyek E-KTP, dan website situs ‘Revolusi Mental’ yang merugikan Negara hingga miliaran rupiah,” pungkasnya.