BANTAENG, PUBLIKASIONLINE.CO – Air Terjun Walet Merah yang terletak Dusun Parang Labbua Ba’ra Desa kayu Loe, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng berada di ketingian 900-1200 Mdpl.
Dengan kontur tanah yang berbukit dan dikelilingi hutan Cinayya yang masih asri, air terjun ini menarik untuk dijadikan latar berswafoto.
Disekitar air terjun, tumbuh liar berbagai jenis tanaman anggrek. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 50 meter. Sisi kiri dan kanan air terjun terdapat gua kecil yang jadi tempat bersarang Burung Walet.
Kepala Desa Kayu Loe, Hamzah berencana alan mengalokasikan ADD untuk mengusung konsep Desa Wisata.
“Kita berharap, air terjun ini dapat menjadi ikon wisata Desa Kayu Loe. Meski belum banyak yang tahu, kami berharap air terjun ini dapat menjadi pilihan para wisatawan untuk berakhir pekan,” katanya, Jum’at (12/7).
Selain sebagai tempat melepas penat, dengan dibukanya obyek wisata ini juga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Kayu Loe.
“Walau masih tergolong baru, dan masih dalam tahap pengembangan namun sudah banyak dari kalangan pelajar, mahasiswa dan kelompok pencinta alam yang berkunjung untuk menjajal wisata alam Air Terjung Walet Merah yang cukup ekstrim yang tentunya dibutuhkan adrenalin yang cukup untuk menjajalnya,” kata dia.
Salah satu tokoh masyarakat Desa Kayu Loe, H. Nodding yang kesehariannya sebagai Pawang Lebah menjelaskan, dulunya di dekat air terjun ini terdapat perkampungan cina.
“Makanya disebut hutan Cinayya. Di hutan ini terdapat sumur permandian orang cina kadang pula dijumpai kuburang bertuliskan huruf kuno cina dan hamparan jahe dan kunyit namun ketika hendak di ambil anehnya bendanya hilang tampa bekas itupun ditemukan kala orang tersesat,” kata dia.
Terlepas dari cerita mitos yang mengudang rasa penasaran. Telah banyak yang berkunjung untuk mengetahuinya namun sejarah kampung Cinayya belum dapat terungkap.
“Yang pasti hutang cinaya adalah tempat yang pas untuk menikmati hawa sejuk nan segar khas Desa Kayu Loe. Mendengarkan deburan suara air terjun sembari menikmati jagung bakar yang bisa dibeli di para petani di sekitar obyek wisata,” kata dia.
Jika berkunjung ke tempat ini, harus tetap harus waspada, karena di hutan Cinayya selain terjal ini juga merupakan habitat bagi kera-kera liar.
Kera-kera ini turut jadi pemandangan ditengah suasana sejuknya air terjun, entah sendiri atau bergerombol. Jadi, tetap perhatikan barang bawaan ketika mengunjungi Air Terjung Walet Merah ini. (*)