Modus Buka Loker Sekretaris, Ternyata Dijadikan “Budak Pemuas Nafsu” Pelanggan

  • Bagikan

[penci_blockquote style=”style-2″ align=”none” author=””]Hati – Hati Modus Lowongan Kerja Tawarkan Pelamar Jadi PSK[/penci_blockquote]

RIAU – Praktik prositusi perdagangan manusia (human trafficing) dengan memanfaatkan Media Sosial kini mulai merambah ke Kota Pekanbaru, Riau, tidak lain dengan mengiming-imingi pekerjaan padahal sebenarnya menjebak para wanita-wanita menjadi PSK baru.

Seperti dilakukan pemilik akun facebook Sultan Alek Mataniari. Akun tersebut diduga sebagai mucikari, dengan modus lowongan pekerjaan menjadi sekretaris, dirinya memanfaatkan wanita-wanita yang melamar pekerjaan dengan menawarkan kerja di Hotel menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK).

[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”BACA JUGA:” background=”” border=”Black” thumbright=”no” number=”4″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”rand”]

Hal itu terungkap setelah korban Aci nona jepang melalui akun facebook menuliskan bahwa dirinya melamar pekerjaan sebagai sekretaris, namun malah disuruh untuk menjual kehormatan

“Saya kira beneran jadi sekretaris gak tahunya saya disuruh jual diri. Buat siapa saja. siapa tahu pak Polisi yang baik hati. tolong tangkap pak, orang ini. Bisa-bisa nanti akan banyak korban. Saya dengar udah banyak cewek yang dijualnya. setelah saya cari tahu tentang dia, ternyata dia mucikari. Dia kemarin posting cari karyawan diĀ  lowongan kerja,” tulis Aci dalam postingan, pada Senin (24/6/2019) lalu.

Dalam salah satu postingan obrolan via Whatsapp, Alek menawarkan korban untuk stay di hotel, ngewe alias jual diri dengan upah sejuta sekali making love alias ML.

Ironisnya, upaya korban menolak dan memposting hasil obrolan chat Whatsaap untuk mengungkap kejahatan mucikari mendapatkan ancaman keras.

“Lebih baik kau hapus tu posting. dari pada carimu gk ada ampun ntik, ambil jalan damai aja, bagus hapus, saya gak pernah maksa anda. mengerti anda?,” aku Aci seperti yang dituliskan mucikari via SMS.

Dari penulusuran awak media, saat tersambung dengan mucikari melalui Via Whatsaap terkesan berkilah tidak mengakui perbuatanya dan langsung melakukan pemblokiran pada awak media, Rabu (26/6/2019).

Sementara itu, dari hasil investigasi, awak media kembali menemukan korban lainnya yang tidak ingin disebutkan namanya. Korban membeberkan bahwa pernah dirawarkan kerja dan bahkan dipaksa menjual diri.

Kabarnya korban ini juga ditodong senjata jika tak mau mengikuti kemauan terduga pelaku.

“Emang pertama saya ditawari kerja dulu. Eh gak taunya saya dijual. Terus saya kabur diam-diam sama cowok saya. Eh malah cowok saya difitnah yang tidak-tidak. Terus saya pernah ditodong senjata sama orang suruhannya,” tulis korban melalui Via Whatsapp.

“Ceritanya panjang bang kalau didetailkan. Intinya aj bang, dulu emang saya korbannya. Dan saya sudah gak tahan karena perlakuannya. Saya dipaksa terus cari uang. Makanya saya kabur. Bahkan saya sampai sekarang terus diancam. Bahkan cowok saya pun diancam karena saya tidak menuruti kemauannya,” tambahnya.

Ia mengatakan sang mucikari mencari korbannya melalui akun facebook lain dengan memposting lowongan kerja.

“Intinya dia pakai akun cewek posting lowongan kerja setelah di inbox dia suruh chat WA atau inbox ke akun pribadi dia dan mulai menawarkan kerjaan itu,” jelasnya.

Terkait hal ini, kami meminta kepada pihak kepolisian Polda Riau dan Polresta Pekanbaru agar melakukan penindakan tegas terhadap praktik prostitusi terutama di Kota Pekanbaru (***/Habiburrahman/rilis).

  • Bagikan