Tak Berkategori  

Kades Parang Loe Berharap Agar Desanya Diterapkan Kampung KB

BANTAENG, PUBLIKASIONLINE.co — Pemerintah Desa Parang Loe, Kecamatan Eremerasa, Bantaeng berharap desanya dapat di terapkan kampung KB.

Kepala Desa Parang Loe, Nuraeni menyebut, agar di desanya dapat pula dibentuk kampung KB.

Hal ini tentunya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program KKBPK, serta pembangunan sektor terkait lainnya dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.

Lebih lanjut diungkapkan,
Desa Parang Loe dapat dipertimbangkan sebagai syarat dibentuknya kampung KB.

“Pertama, tersedianya data kependudukan yang akurat.
Kedua, dukungan dan komitmen Pemerintah Daerah yang giat melaksanakan sosialisasi
Ketiga, partisipasi aktif masyarakat
Dan dari segi wilayah desa parang loe memiliki jumlah keluarga pra sejahtera dan KS1 (miskin) di atas rata-rata Pra Sejahtera dan KS 1 dan jumlah peserta KB di bawah rata-rata pencapaian peserta KB,” katanya.

“erta kalau di tinjau dari segi kriteria desa Parang Loe. Termasuk kategori kawasan miskin di tambah angka partisipasi penduduk usia sekolah rendah, dan program kepeserta KB Aktif dan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) lebih rendah dari capaian rata-rata,” lanjutnya.

Sementara kordinator penyuluh KB Kecamatan Eremerasa, Muh. Amir Saba mengapresiasi usulan kepala desa tersebut.

Menurutnya tidak sulit membangun sebuah kampung KB. Hanya saja penunjukanya dari dinas di Provinsi.

“Namun ketika desa ingin membangun berbasis Kampung KB mandiri itu lebih bagus dan kini regulasi pengunaan dana desa sudah di tunjang dengan peraturan Pemerintah Provinsi,” jelasnya.

Kampung KB, kata dia, sebenarnya dirancang sebagai upaya membumikan atau mengangkat kembali, merevitalisasi program KKBPK guna mendekatkan akses pelayanan kepada keluarga dan masyarakat, dalam upaya mengaktualisasikan dan mengaflikasikan delapan fungsi keluarga secara utuh dalam bermasyarakat.

Dengan demikian kegiatan yang dilakukan pada Kampung KB tidak hanya identik dengan penggunaan dan pemasangan kontrasepsi, akan tetapi merupakan sebuah program pembangunan terpadu dan terintegrasi dengan berbagai program pembangunan lainnya.

“Sehingga wadah Kampung KB ini dapat kita jadikan sebagai wahana pemberdayaan masyarakat melalui berbagai macam program yang mengarah pada upaya merubah sikap, prilaku dan cara berfikir (mindset) masyarakat kearah yang lebih baik,” paparnya.

Sehingga kampung yang tadinya tertinggal dan terbelakang, menurut Amir, dapat sejajar dengan kampung-kampung lainnya.

“Masyarakat yang tadinya tidak memiliki kegiatan dapat bergabung dengan poktan-poktan yang ada, keluarga yang tadinya tidak memiliki usaha dapat bergabung menjadi anggota UPPKS yang ada,” pungkasnya.

  • Penulis : Mrs KIM