Bantaeng, Publikasionline.id – Sebanyak 25 fasilitator dan supervisor dari Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) Kabupaten Bantaeng turut hadir dan terlibat dalam Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Alam, yang digelar oleh Kodim 1410/Bantaeng bersama Pemerintah Kabupaten Bantaeng di Lapangan Pantai Seruni, Senin pagi, 9 Desember 2025.
Kehadiran tim SLRT yang diutus melalui Surat Tugas Dinas Sosial Kabupaten Bantaeng Nomor: 800.1.11.1/50/ST-DINSOS, menjadi wujud nyata komitmen mereka dalam mendukung kesiapsiagaan daerah terhadap potensi bencana, sekaligus memperkuat kolaborasi lintas instansi untuk perlindungan masyarakat.
Apel dipimpin oleh jajaran Forkopimda Kabupaten Bantaeng, diikuti TNI-Polri, BPBD, Damkar, Basarnas, Tagana, relawan kemanusiaan, serta unsur pemerintah daerah lainnya.
SLRT: Garda Terdepan Pelayanan Sosial dan Pendampingan Warga Rentan
Sebagai ujung tombak layanan sosial di tingkat bawah, kehadiran SLRT dalam agenda kesiapsiagaan bencana memiliki makna strategis. Para fasilitator SLRT selama ini menjadi pihak yang bersentuhan langsung dengan masyarakat rentan, termasuk kelompok terdampak bencana.
Mereka memegang peran penting dalam:
• Mendata, mengidentifikasi, dan menyalurkan informasi terkait kebutuhan warga terdampak.
• Menjalankan fungsi rujukan ke lembaga layanan sesuai kebutuhan.
• Membangun jejaring koordinasi dalam penanggulangan kedaruratan sosial.
Apel dimulai pukul 07.15 WITA dan dihadiri penuh oleh tim SLRT dari berbagai kecamatan di Bantaeng. Mereka tampil kompak dalam seragam biru kebanggaan, menunjukkan kesiapan sebagai bagian dari elemen penting sistem penanganan bencana berbasis masyarakat.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bantaeng, Drs. Abdi Sam, M.Si, dalam surat tugasnya menegaskan pentingnya kehadiran SLRT sebagai bagian dari sinergi pemerintah daerah, sekaligus memastikan setiap personel hadir tepat waktu dan menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.
Komitmen Bersama untuk Bantaeng yang Tangguh
Momentum apel kesiapsiagaan ini menjadi pengingat bahwa mitigasi bencana bukan hanya tugas satu institusi, melainkan kerja bersama seluruh elemen daerah.
SLRT Bantaeng menyatakan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat, terutama saat terjadi keadaan darurat dan situasi krisis.
> “Bekerja untuk kemanusiaan bukan sekadar tugas, tetapi panggilan dan amanah yang harus dijalankan dengan hati,” demikian semangat para fasilitator saat mengikuti apel gabungan tersebut.
Melalui kegiatan ini, SLRT Bantaeng kembali menegaskan peran strategisnya: tidak hanya sebagai lembaga layanan sosial, tetapi juga bagian penting dalam ketangguhan daerah menghadapi berbagai ancaman bencana.
Apel Kesiapsiagaan kali ini menjadi bukti nyata bahwa Bantaeng terus memperkuat sinergi guna melindungi masyarakatnya karena keselamatan adalah hak setiap orang.
Kontri : Abhy
