Ini Penjelasan Kabid Humas Polda Sulsel Soal Pasien yang Meninggal di RS Bhayangkara

  • Bagikan

Makassar – Rumkit Bhayangkara Polda Sulsel menanggapai keluhan dan protes dari Andi Baso Ryadi Mappasulle, Warga Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, merasa mendapatkan perlakuan tak adil atas kematian Istrinya yang divonis PDP di Rumah Sakit Bhayangkara.

Saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo menjelaskan pihak Rumah Sakit Bhayangkara memahami terkait keluhan dari pihak korban atas vonis kematian PDP tersebut, , namun menurutnya, Rumah Sakit juga tidak bisa disalahkan sebab ada alasan mendasari hal tersebut

Dikatakannya, ada hal yang mungkin perlu di pahami masyarakat terkait situasi dan tata kelola lingkungan dengan pola cegah covid ini ,di mana saat ini, prosedur Rumah Sakit mengharuskan untuk melakukan Screening Standart Covid-19 kepada semua pasien untuk mengantisipasi terjadi kontaminasi pada petugas dan lingkungan rumah sakit dan juga sebagai pertimbangan rujukan pasien tersebut.

BACA JUGA  Bersinergi: Polsek Rilau Ale Keluarkan Himbauan di Pasar Tradisional Palampang

“Ya, terkait kasus ini Kami Konfirmasi ke Pihak RS.Bhayangkara, dijelaskan bahwa Pihak Rumah Sakit sebelumnya melakukan Screening Standar kepada Alamarhumah ini, dan di peroleh data dengan hasil pemeriksaan CT Paru : Penumonia (radang Paru) dan Laboratorium darah (khas covid-19), Sehingga berdasarkan inilah menjadi penentuan status sementaranya masih status PDP, sambil menunggu hasil Swab, karena hasil pemeriksaan Swab membutuhkan waktu yang cukup lama dan almarhumah meninggal sebelum hasil Swab diperoleh. karena itu maka di kebumikan dengan status PDP covid,”terang Kombes Pol Ibrahim Tompo, Rabu (3/6) di Mapolda Sulsel.

BACA JUGA  Injoji Tawwa! Pemdes Bonto Daeng, Alokasikan 100 Juta Untuk Anak Muda

Lebih lanjut Kabid Humas mengapresiasi pihak keluarga Almarhumah yang cukup kooperatif dan memahami situasi serta aturan yang ada saat itu, walaupun harus mengorbankan suasana dalam keluarga namun hal tersebut lebih baik karena mengantisipasi agar keluarga dan sanak saudara tidak terkontaminasi dan dapat mencegah penyebaran covid 19.

“Saya Maklum hal seperti ini memang menjadi fenomena dan menjadi permasalahan umum, namun kita berharap masyarakat dapat memahami situasi yang terjadi dan memahami tentang adanya protokol-protokol kesehatan yang di terapkan untuk menyesuaikan situasi dengan kondisi Covid-19 ini,” tutur Ibrahim.

BACA JUGA  Kapolda Sulsel "Tiba-tiba" ke Bone, Ada Apa?

Diakhir penjelasannya, Kabid Humas Polda Polda Sulsel turut menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggal Almarhumah ini, dan meyakinkankan masyarakat Sulsel bahwa Rumah Sakit Bhayangkara ini berprinsip mengedepankan pengabdian kepada masyarakat.

  • Bagikan