JENEPONTO,PO – Himpunan Pelajar Mahasiswa Turatea (HPMT) Komisariat UIN Alauddin Makassar kembali menggelar Turatea Space yang dipusatkan di Rumah Bambu Oase, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Minggu 31 Agustus 2025.
Memasuki edisi kedua, Turatea Space mengusung tema “Wisata Masa Lalu”. Tema ini menghadirkan ruang kreatif sekaligus refleksi bagi pelajar dan mahasiswa untuk menelusuri nilai sejarah, budaya, dan kearifan lokal Turatea.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Milad HPMT ke-33 Tahun. Selama tiga hari, 29–31 Agustus, peserta disuguhi diskusi kebudayaan, pameran seni, pertunjukan musik, hingga bincang literasi. Menariknya, berbagai alat tradisional yang dulu digunakan masyarakat Jeneponto kembali ditampilkan, seakan membawa pengunjung menyusuri jejak kehidupan masa lalu.
Wakil Bupati Jeneponto, Islam Iskandar, menyampaikan apresiasi sekaligus gagasan pengembangan kegiatan serupa.
“Literasi budaya seperti ini sebaiknya bisa juga dilaksanakan di Taman Siswa dengan menampilkan seluruh budaya lokal kita. Itu penting untuk kembali merenungi identitas daerah sekaligus potensi wisata budaya. Kegiatan ini sudah keren, ke depan bisa ditingkatkan jadi konferensi budaya,” ujarnya.
Pimpinan Produksi Turatea Space 2025, Muh. Arfah, menilai kegiatan ini menjadi ruang lahirnya kreativitas anak muda.
“Harapannya, ruang ini bisa melahirkan ide-ide baru dan membuat kita lebih dekat dengan karya lokal,” katanya.
Ketua HPMT Komisariat UIN Alauddin Makassar, Amar Ma’ruf, menambahkan bahwa ruang kreatif seperti ini masih jarang ditemui di Jeneponto.
“Saat merantau, kami sering menemukan ruang bertukar gagasan dan berekspresi. Karena itu, kami merasa penting menghadirkannya juga di kabupaten tercinta,” tuturnya
Salah satu peserta, Fadila Wardah, mengaku senang bisa terlibat. Ia menilai Turatea Space membuka ruang baru bagi generasi muda untuk dekat dengan akar budaya.
“Jarang ada kegiatan yang mengangkat budaya lokal. Menurut saya, ini harus dikembangkan dan dipertahankan agar kita tidak melupakan akar budaya di tengah zaman yang modern ini,” jelasnya.
Dengan semangat kebersamaan dan kreativitas, Turatea Space diharapkan tidak hanya menjadi ruang berkumpul, tetapi juga titik tolak lahirnya ide-ide baru untuk menjaga warisan budaya sekaligus menumbuhkan optimisme generasi muda Turatea.
Nur Rahmadani Lira