JENEPONTO,PO – Dukungan penuh dalam menyambutan kehadiran Tenaga Pendamping Gizi Desa (TPGD) Aksi Stop Stunting (ASS) Lokus Penanganan Stunting yang akan melakukan tugas selama 90 hari di 21 Desa/Kelurahan yang merupakan Lokus sasaran penanganan stunting di Kabupaten Jeneponto, Sulsel.
Hal itu Bupati Jeneponto Paris Yasir menyampaikan dukungan untuk bersama sama mengentaskan penanganan stunting segera terselesaikan dengan baik.
Sebelum terlalu jauh menyampaikan sambutannya, Bupati Paris Yasir pun menyapa satu persatu pendamping Tim ASS serta Ketua TP PKK Desa/Kelurahan.
Mana, dari Desa Beroangin, Kelurahan Bulujaya,Desa Borongtala,Desa Bontomatene, Desa Paitana, Kelurahan Tolo Selatan, Desa Bonto Ujung, Desa Bontosunggu, Desa Bululoe, Desa Punagaya, Kelurahan Tolo’, Desa Pappalluang, Desa Gunung Silanu, Desa Pao, Desa Tarowang, Desa Kayuloe Barat, Desa Bungung Loe, Desa Bungeng, Desa Datara, serta Kelurahan Tonrokassi dan dari Desa Balang Baru.
“Tentunya saya sapa satu persatu, agar kami tau inilah mereka merupakan gardan depan dalam dalam pendataan Gizi, sehingga kami percaya bahwa dengan kolaborasi lintas sektor, pendekatan berbasis data, dan intervensi yang terarah, permasalahan stunting di desa lokus ini dapat kita tangani secara efektif,” ujarnya dalam pembukaan peluncuran Pendamping Gizi Desa (TPGD) Aksi Stop Stunting (ASS) Dinas Kesehatan bersama Tim PKK Kabupaten Jeneponto, Senin, 28 Juli 2025.
Dengan begitu, terkumpulnya Tim Aksi Stop Stunting (ASS), yang beranggotakan Tenaga Pendamping Gizi Desa, Dokter, Kader Pendamping, PKK Desa dan PKK Kabupaten yang akan mulai bertugas di desa lokus kita.
“Ini merupakan kehormatan dan penanda dimulainya sebuah ikhtiar besar dalam mewujudkan generasi penerus yang lebih sehat dan unggul di wilayah kita,” tuturnya.
Tentunya, Pemerintah Kabupaten Jeneponto menyadari sepenuhnya bahwa stunting merupakan permasalahan serius yang memerlukan penanganan komprehensif dan multidimensional. Dampak stunting tidak hanya terbatas pada aspek kesehatan fisik, namun juga memengaruhi kapasitas kognitif, produktivitas, serta kualitas sumber daya manusia di masa mendatang.
“Oleh karena itu, percepatan penurunan stunting telah ditetapkan sebagai salah satu prioritas pembangunan nasional, Provinsi dan daerah.
Atas dasar itulah,” ungkap Bupati Jeneponto itu.
Paris Yasir Berharap, selama keberadaan Tim Aksi Stop Stunting di desa lokus, dapat terjalin sinergi yang kuat antara tim dengan seluruh elemen masyarakat, pemerintah desa, kader kesehatan, dan tokoh agama.
“kita akan melakukan intervensi di Rumah Gizi meliputi pemberian makanan tambahan, multivitamin, susu ibu hamil, formula PKMK, serta Edukasi, dan fasilitasi akses terhadap layanan esensial akan menjadi kunci keberhasilan upaya kita bersama,” harap Eks Wakil Bupati Jeneponto itu.
Kegiatan pun dilanjutkan dengan pemberian Rompi kepada puluhan Tim ASS baik dari tenaga pendamping Gizi Desa, Dokter, Kader Pendamping, PKK Desa/Kelurahan dan PKK Kabupaten Jeneponto.
Turut Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Tim Pengerak PKK Jeneponto Hj, Salmawati Paris didampingi Wakil Ketua Pengerak PKK Jeneponto Hj. Yuristita Islam, Kadis Kesehatan Hj Syusanti A. Mansyur, Kadis Perhubungan Aspa Muji’ serta pendamping gizi dan Ketua PKK Desa/Kelurahan dan Pengerak PKK Kabupaten.
Firmansyah