Mengembangkan Talenta Olahraga Anak Berkebutuhan Khusus melalui SOIna

Mengembangkan Talenta Olahraga Anak Berkebutuhan Khusus melalui SOIna

MAKASSAR,PO — Special Olympics Indonesia (SOIna) Club UPT SLBN 2 Makassar menggelar Pengembangan Talenta Peserta Didik Bidang Olahraga, Kamis 24 Juli 2025.

Pada pengembangan talenta kali ini, SOIna Club UPT SLBN 2 Makassar diikuti oleh beberapa SLB yang tersebar di Kota Makassar, Kabupaten Maros dan Kabupaten Gowa , seperti SLBN 1, SLBN 2, SLB Autis Bunda, SLB Katholik Rajawali, YPAC, SLB Arnadya, SLBN 1 Maros, SLBN 1 Gowa dan SLB Je’netallasa.

Adapun jumlah peserta yang akan ikut bertanding berjumlah 36 orang, seperti yang dilaporkan oleh Ketua Panitia Adi Suseno,S.Pd.

Adapun Kepala UPT SLBN 2 Makassar Jamaluddin, S.Pd menyampaikan bahwa SOIna Special Olympics Indonesia (SOIna) adalah organisasi nirlaba yang diakui Pemerintah dan telah mendapat akreditasi dari Special Olympics International (SOI) untuk menyelenggarakan pelatihan dan kompetisi olahraga, serta inisiatif/program non-olahraga lainnya bagi Penyandang Disabilitas Intelektual (Persons with Intellectual Disabilities) atau Orang Bertalenta Khusus (OBK) di Indonesia.

Ia juga menyampaikan bahwa 0Special Olympics Indonesia (SOIna) didirikan oleh Eunice Kennedy Shriver, yang juga mendirikan Special Olympics International, pada tahun 1968.

Jamal juga menyebutkan bahwa pada pengembangan talenta kali ini dipertandingkan 3 cabang olahraga yaitu Bocce, Lari dan Lompat Jauh.

Ia juga menyampaikan bahwa di SOIna ini sudah banyak prestasi yang telah diraih oleh siswa SLB yang ada di Sulsel bukan hanya tingkat nasional, namun juga tingkat internasional.

BACA JUGA  IPAL Losari: Walikota Munafri dan Dirjen Cipta Karya Sepakat Perluas Layanan

Terakhir, Jamal juga mengutip ungkapan yang disampaikan oleh Martin Luther King Jr.

“Jika kamu tidak bisa terbang, maka berlarilah. Jika kamu tidak bisa berlari, maka berjalanlah. Jika kamu tidak bisa berjalan, maka merangkaklah. Tetapi apa pun yang kamu lakukan, kamu harus terus bergerak maju,” pungkasnya.

Sementara itu, Kacabdis wilayah 1 Makassar Maros , H. Asqar, SE menyampaikan apresiasinya atas kegiatan ini.

Ia menyebutkan bahwa teruslah bergerak, karena ia mengakui bahwa kegiatan SLB ini sangat positif.

“Maka dari itu setiap ada permintaan dari kepala sekolah langsung di acc,” ungkapnya yang disambut dengan tepukan.

“Mengapa demikian, karena anak-anak kita memiliki potensi, semoga ini dapat memberikan kontribusi kepada perjalanan bangsa dan negara,” tambahnya.

“Ini juga menepis anggapan orang bahwa SLB tidak bisa berprestasi, pada kita ketahui mereka bisa berprestasi di tingkat nasional dengan semangat para guru untuk mengembangkan potensi kepada anak-anak,” tutup Asqar.

Kemudian Kabid PKLK Sari Diana Muallim yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan Sulsel dengan tegas menyatakan akan terus memberikan support yang besar kepada siswa SLB.

“Saya Sangat mensupport kegiatan SOIna ini. Dan saya akan memberikan saran agar setiap SLB mendirikan SOIna untuk setiap sekolah yang ada di Sulsel. Mengapa ini dianggap penting, walaupun dipahami ada O2SN dan FLS3N untuk pengembangan potensi peserta didik. Namun SOIna ini juga sangat penting untuk pengembangan talenta. Apalagi kita dengar tadi, sejumlah siswa SLB Sulsel telah berprestasi di tingkat nasional dan internasional,” ulasnya.

BACA JUGA  Lagi..! Hari Kedua ACT-MRI Bersama JOIN Bantaeng Salurkan Sembako

“Saya akan melihat juknis untuk membuat club SOIna di seluruh sekolah yang ada di Sulsel,” tegasnya sebelum membuka kegiatan.

Acara pembukaan kemudian dilanjutkan dengan pelepasan balon udara berlogo SOIna sebagai tanda ajang lomba di mulai.

SOIna

SOIna atau Special Olympics Indonesia awal mulanya adalah Special Olympics yang dimulai dari Camp Shriver, yang didirikan oleh Eunice Kennedy Shriver pada awal 1960-an di halaman belakang rumahnya di Maryland.

Ia mengundang anak-anak berkebutuhan khusus dan merekrut siswa sebagai pendamping. Dengan 34 anak dan 26 pendamping, acara ini sukses, dengan anak-anak bermain berbagai olahraga.

Pendamping yang awalnya ragu mulai menyadari bahwa anak-anak ini bukan “sulit” atau “tidak bisa diajari”; mereka hanya ingin bersenang-senang. Camp Shriver berlangsung selama empat tahun dan menjadi langkah awal penting sebelum lahirnya Special Olympics yang lebih besar.

Visi
Melalui gerakan Special Olympics, memberikan kesempatan kepada Penyandang Disabilitas Intelektual atau Orang Bertalenta Khusus (OBK) untuk menjadi warga negara yang berguna, produktif, diterima, dihargai, dan diakui kesetaraannya sebagai bagian dari masyarakat

BACA JUGA  Kejati Sulsel Berhasil Amankan Buronan Kasus Penyalahgunaan APBDes

Misi
Menyelenggarakan pelatiahan dan kompetisi olahraga olimpiade sepanjang tahun bagi Orang Bertalenta Khusus dan serta memberikan kesempatan yang berkesinambungan untuk membentuk fisik yang sehat, bugar, menunjukkan keberanian, merasakan kebahagiaan, serta dapat menunjukan kemampuan, keahlian, dan persahabatan, baik dengan keluarga, atlet Special Olympics lainnya, maupun masyarakat

SOIna atau Special Olympics Indonesia menyelenggarakan berbagai cabang olahraga untuk atlet dengan disabilitas intelektual. Tujuh cabang olahraga utama yang dibina oleh SOIna adalah atletik, bulu tangkis, tenis meja, sepak bola, bola basket, renang, dan bocce. Selain itu, ada juga cabang olahraga lain seperti bola voli, bola tangan, bowling, dan senam.

SOIna juga menyelenggarakan kompetisi bertingkat, mulai dari tingkat Kabupaten/Kota (PORCAB), Provinsi (PORDA), Wilayah (PORWIL), hingga tingkat Nasional (PORNAS).