Pesan Munafri-Aliyah, Jabatan Berganti, Kinerja Harus Meningkat

Pesan Munafri-Aliyah, Jabatan Berganti, Kinerja Harus Meningkat

MAKASSAR,PO – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, kembali melantik sejumlah pejabat dalam lingkup Pemerintah Kota Makassar.

Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan tersebut meliputi pejabat pimpinan tinggi pratama dua orang, pejabat administrator, serta pejabat fungsional 21 orang. Dan SK Plt untuk Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, serta SK Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kemudian SK kepada dua Dewas Perusda.

Acara berlangsung di Ruang Sipakatau, Balai Kota Makassar, dan turut dihadiri Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham, Ketua TP PKK Makassar Melinda Aksa, unsur Forkopimda Kota Makassar, serta jajaran perangkat daerah lainnya.

Dalam sambutannya, Wali Kota Munafri menyampaikan bahwa pelantikan ini bukan sekadar rotasi jabatan, melainkan bagian dari proses penyegaran organisasi pemerintahan guna memastikan roda birokrasi berjalan optimal sesuai target pembangunan.

“Dalam sebuah organisasi, gerbong ini harus terus bergerak. Kita ingin memaksimalkan capaian, merapikan pola kerja, dan mempercepat layanan kepada masyarakat. Rotasi ini adalah bagian penting dari dinamika pemerintahan,” ujar Munafri.

BACA JUGA  Disdik Gelar Verifikasi RKAS BOSP 2025

Tak hanya menyasar jabatan struktural, pelantikan ini juga menyertakan pejabat fungsional yang dinilai memiliki peran vital dalam memberikan pelayanan publik berbasis keahlian.

Wali Kota Munafri menekankan pentingnya kontribusi nyata dari para pejabat fungsional untuk meningkatkan mutu tata kelola pemerintahan.

“Berikan sumbangsih keilmuan yang spesifik. Jadilah pelayan publik yang mampu memberi dampak langsung ke masyarakat,” tambahnya.

Pelantikan ini sekaligus menjadi momentum konsolidasi struktural di lingkungan Pemkot Makassar dalam menjawab tantangan tata kelola kota yang semakin dinamis, serta memperkuat komitmen untuk menghadirkan birokrasi yang tangguh, profesional, dan adaptif terhadap perubahan.

Appi juga menegaskan bahwa perpindahan jabatan harus menjadi momen introspeksi dan inovasi. Ia mengajak para pejabat yang dilantik untuk membawa semangat positif dari jabatan sebelumnya, sekaligus meninggalkan praktik-praktik negatif.

“Di tempat baru pasti ada tantangan baru dan harapan baru. Bawalah hal-hal positif dari tempat lama, dan tinggalkan hal-hal negatif. Bangunlah chemistry baru, ciptakan semangat kerja baru, demi dampak maksimal dalam pelayanan dan pembangunan kota,” ucapnya.

BACA JUGA  Huadi Group Berhasil Serap 85 Persen Tenaga Kerja Lokal Bantaeng

Pelantikan ini, menurut Munafri, bukan sekadar rutinitas birokrasi, tetapi juga ruang ujian kepemimpinan dan kolaborasi antarorganisasi. Ia berharap para pejabat mampu membangun tim kerja yang solid dan padu, yang siap mendorong percepatan program-program prioritas Pemkot Makassar.

“Di sinilah diuji kematangan, leadership, dan kemampuan pendekatan personal. Satu dengan yang lain harus bisa membentuk tim yang kuat, tim yang punya daya dobrak,” katanya.

Tak lupa, Munafri juga mengapresiasi kehadiran Forkopimda yang selama ini terus mendukung langkah strategis Pemkot Makassar. Ia menegaskan pentingnya sinergi lintas institusi untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.

“Apa yang dilakukan hari ini semoga menjadi bagian dari gerakan bersama kita dalam memajukan pelayanan dan pembangunan Kota Makassar,” pungkasnya.

Adapun jabatan strategis dilantik:
1. Hasanudin, S.STP., M.Si. sebagai Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Makassar, Eselon 2B.
2. Fajrin Hamid Pagarra, S.STP, sebagai Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Umum Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Makassar, Eselon 3B.
3. Firnandar Sabara, S.STP., M.Si. sebagai Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Makassar, Eselon 3A.
4. Syamsul Bahri (Panjul) Sekretaris merangkap, Plt Damkarmat.
5. Muh Fadli sebagai Sekretaris sekaligus Plt BPBD.
6. Kadishub, Muhammad Rheza (Dewas Perusda Terminal).
7. Plt Kepala Bapenda, Andi Asminullah (Dewas PD Parkir).

BACA JUGA  Dari Lab ke Senayan: “Mengapa Mahasiswa Non-FISIP Tak Boleh Apolitik”

(Fd)