Tindakan Sepihak PW IPM Sulsel Menuai Protes PD IPM Makassar: Dinilai Abai terhadap Tata Adab Berorganisasi

Tindakan Sepihak PW IPM Sulsel Menuai Protes PD IPM Makassar: Dinilai Abai terhadap Tata Adab Berorganisasi

MAKASSAR, PO — Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Makassar melayangkan protes tegas atas tindakan sepihak yang dilakukan oleh Pimpinan Wilayah IPM Sulawesi Selatan (PW IPM Sulsel), yang telah menggelar pertemuan dengan Ayahanda Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Makassar tanpa sepengetahuan dan tanpa keterlibatan PD IPM Makassar sebagai struktur resmi di tingkat daerah.

Pertemuan yang berlangsung beberapa waktu lalu tersebut bukan saja mencederai prinsip koordinatif yang menjadi ruh dalam struktur kepemimpinan IPM, tetapi juga dipandang sebagai bentuk pengabaian terhadap tata adab berorganisasi yang seharusnya dijunjung tinggi oleh seluruh kader, apalagi oleh unsur pimpinan wilayah.

“Kami menilai langkah tersebut sebagai bentuk kelalaian yang serius dan tidak bisa dianggap remeh. Ini bukan soal teknis komunikasi belaka, tetapi menyangkut marwah dan kedaulatan struktur organisasi di tingkat daerah. Jika pola seperti ini dibiarkan, maka akan lahir preseden buruk yang merusak tatanan organisasi kita sendiri,” tegas Ketua Umum PD IPM Makassar dalam keterangannya Kamis 19 Juni 2025.

Lebih jauh, PD IPM Makassar menilai tindakan PW IPM Sulsel sebagai bentuk arogansi struktural yang melompati kewenangan, seolah-olah mengabaikan eksistensi dan tanggung jawab PD IPM Makassar di wilayah kerja yang menjadi amanahnya. Di tengah upaya menjaga harmoni hubungan antara IPM dan Persyarikatan, tindakan seperti ini justru kontraproduktif dan berpotensi menimbulkan salah tafsir di kalangan Ayahanda Muhammadiyah serta menurunkan kredibilitas IPM itu sendiri.

BACA JUGA  Sepulang Retret, Wagub Fatmawati Rusdi Optimis Sulsel Maju dan Berkarakter

“Kami bukan anti terhadap dialog atau pertemuan. Tetapi pertemuan yang melibatkan lembaga struktural seperti PDM jelas harus melewati prosedur yang sesuai. Jangan sampai tindakan sepihak ini menimbulkan kesan bahwa PD IPM Makassar tidak mampu menjalankan tugasnya, padahal kami tidak pernah dilibatkan maupun diberi informasi sekecil apapun terkait agenda tersebut,” lanjutnya.

BACA JUGA  Kapolres Bersama Dandim Bantaeng dan Tim Gugus Covid-19 Rapid Test On The Spot

PD IPM Makassar menilai tindakan tersebut berpotensi menciptakan miskomunikasi dan persepsi yang keliru, baik di internal IPM maupun dalam pandangan Ayahanda Muhammadiyah. Keterlibatan langsung struktur wilayah dalam ranah daerah tanpa sepengetahuan PD IPM Makassar juga mengesankan seolah-olah terjadi pembiaran terhadap otonomi daerah yang seharusnya dijaga bersama.

“IPM bukan organisasi personalistik yang bisa dijalankan sesuka hati oleh siapa pun. Ia berdiri dengan landasan nilai, adab, dan tata kelola yang jelas. Ketika struktur dilangkahi, maka kami sebagai penjaga marwah daerah wajib bersuara,” tutup Ketua Kader IPM Makassar.

Pernyataan ini disampaikan dalam semangat tajdid dan perbaikan, bukan semata-mata kritik destruktif. PD IPM Makassar berharap bahwa momentum ini menjadi titik refleksi bagi semua tingkatan pimpinan agar tidak abai terhadap prinsip keadaban organisasi. Sinergi itu penting, tetapi tidak boleh mengorbankan etika struktural.

Dalam semangat ukhuwah dan perbaikan, PD IPM Makassar mendorong agar PW IPM Sulsel dapat melakukan klarifikasi terbuka serta mengedepankan pola komunikasi yang lebih transparan dan menghargai struktur di bawahnya dalam setiap aktivitas, khususnya yang berkaitan dengan hubungan kelembagaan.

BACA JUGA  21 Pejabat Pemkab Bantaeng ikuti Seleksi Pimpinan Tinggi Pratama

Situasi ini menunjukkan adanya persoalan serius dalam pola komunikasi dan manajemen organisasi di tingkat wilayah. PD IPM Makassar mendesak agar PW IPM Sulsel segera memberikan klarifikasi resmi serta membangun kembali komunikasi yang sehat dan menghormati tatanan struktural IPM yang telah tertib selama ini.

(Fd)