Dinilai Lamban Tangani Pasien, Begini Penjelasan RSUD Latopas Jeneponto

  • Bagikan
Dinilai Lamban Tangani Pasien, Begini Penjelasan RSUD Latopas Jeneponto

Jeneponto,PO – Pihak UPT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lanto Dg Pasewang mengelar Confrensi Pers perihal viralnya video yang menunjukkan keluhan keluarga pasien lambangnya penanganan pelayanan terkait dengan pasien meninggalnya janin.

Menanggapi hal tersebut, Direktur RSUD Lanto Dg Pasewang dr. St Pasriany mengatakan dalam penanganan pasien telah dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) rumah sakit.

Katadia, Pasien Inisial S (22) datang pada tanggal 5 April 2025 tepat Pukul 22:46 WITA masuk IGD dengan keluhan sakit perut yang menjalar ke belakang disertai dengan keluarnya air ketuban.

Foto : Pihak RSUD Lanto Daeng Pasewang Jeneponto saat memberikan penjelasan terkait lambatnya pelayanan Pasien

Di Instalasi Gawat Darut (IGD) kita lakukan pemeriksaan Tanda Vital (Tensi, Pernapasan dan Lain Lain), kemudian pemeriksaan perabaan (Leopold) dan pemeriksaan denyut jantung janin dengan alat fetal doppler. denyut jantung janin sudah tidak terdengar. Maka di berikanlah oksigen dengan harapan ada denyut jatung janin, setelah itu pemeriksaan dilakukan selama tiga kali pemeriksaan dengan alat fetal doppler untuk mengetahui denyut jantung janin belum juga terdengar.

BACA JUGA  Dubes Kanada Dukung Sulsel Jadi Pilot Project Ekonomi Hijau ICRAF

“Jadi hasil dari pemeriksaan fetal doppler kita bisa simpulkan bahwa janin sudah meninggal. Disini kita konsentrasi untuk menyelamatkan ibunya,”ujarnya dihadapan awak media, dilantai 1 RSUD Lanto dg Pasewang. Selasa, 8 April 2025.

Lebih jauh ia utarakan, bahwa pemeriksaan dengan alat fetal doppler menggunakan ultra ultrasonik itu seperti hal dalam pemeriksaan dengan melakukan USG itu yang perlu kita pahami.

“Jadi perlu saya sampaikan bahwa apa yang telah dilakukan itu semuanya sesuai dengan SOP berdasarkan dokter,” ujar Kabid Pelayanan : Nur Thayeb turut mendampingi.

Dokter ahli kandungan yakni dr. Dzatur Rizqi Fathiehina, juga menanggapi, bahwa dirinya tidak datang karena anaknya tertidur dirumah seperti yang disampaikan di video viral itu Ia membatahkan, Ia menggatakan pada saat itu anaknya sedang tidur pada saat dirinya menyelamatkan pasien lain dikamar operasi pada lima orang pasien bedah caesar (caesarean section) yang terancam atau gawat janin.

BACA JUGA  Usai Putusan MK, Paris- Islam Sampaikan Terima Kasih Kepada Semua PihakĀ 

“Betul anaku tidur, tapi perlu saya tekankan anaku tidur di kamar operasi saya bawa. Karna ada lima pasien yang perlu bedah caesar (caesarean section) dinamakan Fetal Distrees atau gawat janin,”tuturnya.

Karna kita utamakan dulu operasi, karna pasien tersebut itu sudah ditangani oleh dokter umum dan kita mendapatkan penyampaian bahwa denyut janin pasien tersebut sudah tidak berdenyut lagi.

Keluarga pasien riska didampingi suami pasien merasa kurang puas atas pelayanan SOP dugaan penanganan pelayanan disaat pasien dalam kritis.

“Tentunya kami keluarga ikhlas itu takdir Allah atas kematian janinya, tapi perlu saya tekangkan bahwa kurang cepatnya pelayanan pasien dalam keadaan kritis,” tuturnya.

BACA JUGA  Wagub Undang Warga Pinrang yang Berhasil Terbangkan Pesawat

Di hadapan Keluarga pasien, Direktur RSUD Lanto dg Pasewang dr St. Pasriany sudah menyampaikan beberapa hal terkait dengan penanganan pasien. Ia pun menyampaikan dikalau adanya ketidak Nyamanan dalam pelayanan kami, Karna disini ada seribu petugas dengan karakter yang berbeda beda.

“Insya Allah apa yang disampaikan tadi, kami selaku pimpinan akan melakukan segala perbaiki. Karna suara pelanggan adalah suara yang perlu kami dengarkan, segala sesuatu itu kami klarifikasi dan kami akan tidak lanjuti dengan evaluasi,” tegas Dokter Gizi itu.

“Tentunya masukan dari semua menjadi bahan kami kejadian seperti ini membuat kami memperbaiki kedepan. Kami memohon maaf,” Sambung direktur RSUD Lanto dg Pasewang itu.

Penulis: Firmansyah

  • Bagikan