Jeneponto,PO – Ratusan masyarakat dengan mengatasnamakan Forum Masyarakat Bululoe (FMB) mengelar aksi Unjuk Rasa (Unras) damai didepan Mako Polres Jeneponto, Jalan Pahlawan, Jumat 27 September 2024.
Terpantau awak media dilokasi, para aksi itu membawa baliho dan poster bertuliskan. Dalam aksi unjuk rasa damai, menyuarakan keadilan rakyat Desa Bululoe dengan adanya tragedi dugaan pencurian bantuan beras sosial sembako di Kantor Desa Bululoe beberapa waktu lalu.
Atas kejadian tersebut, Forum Masyarakat Bululoe FMB melakukan aksi unjuk rasa damai mempertanyakan permasalahan dalam proses penanganan kasus dugaan pencurian bantuan sosial sembako sebanyak 126 karung beras.
“Oleh karna hal tersebut diatas, kami tergabung dalam Forum Masyarakat Bululoe bergerak atas kepedulian terhadap adanya dugaan pencurian beras bansos di kantor desa,” ujar Jendral Lapangan Jatong Jalarambang dalam pernyataan sikapnya.
Bahkan Ia menganggap dari hasil investigasi dan informasi dari masyarakat data penerima bantuan sembako dianggap tidak tepat sasaran. Fatalnya lagi menurut dia, ada penerima tapi tidak menerima bantuan beras sosial sembako tersebut.
“Kuat dugaan kami, bahwa ada indikasi kerugian negara dalam penyaluran bantuan tersebut,” tegasnya.
Jatong Jalarambang bersama masyarakat hadir di depan Makopolres Jeneponto untuk menyampaikan hal hal tersebut, Ia berharap agar menjaga supermasi hukum ditegahkan melihat kondisi dilapangan, apa yang telah terjadi di Kantor Desa Bululoe dengan hilangnya Bantuan Beras Sembako sebanyak 126 karung itu agar segera di selesaikan dengan adanya pelaku dalam kasus tersebut.
“Maka dari itu, kami meminta jajaran Polres Jeneponto dalam hal ini Reskrim agar segerah menyelesaikan dan mengungkap masalah ini terkait siapa dalam mafia bansos didesa Bululoe, bahkan kami meminta segera periksa pihak Dinsos, Bulog dan penanggung jawab Admin Desa Bululoe dan segera menangkap yang diduga mencuri beras sembako,” harap yang juga Ketua Pengurus Besar Dewan Pergerakan Revolusi Demokratif (PB-DPRD) Jeneponto.
Para pengunjuk rasa itu pun disambut baik oleh Wakapolres Kompol Muh. Idris, didampingi Kasat Reskim AKP Syahrul Rajabia dan beberapa PJU Polres didepan Mapolres.
Kompol Muh Idris pun menyampaikan, bahwa apa yang telah disampaikan kita cepat merespon atas adanya informasi informasi tindak lanjut. Ia pun tak inginkan hal hal ini terjadi adanya dugaan pencurian beras bansos.
“Tidak usah kwartir kita cepat merespon, apa yang menjadi informasi kita tindak lanjuti, di reskrim kita sudah respon cepat. Dari itu kami minta Korlap untuk intens informasi yang bisa memguapkan sebagai bukti bukti, sehingga penyelidikan secepatnya” ujarnya didepan puluhan Forum Masyarakat Bululoe.
Terpisah, Kasat Reskim Polres Jeneponto, AKP Syahrul Rajabia, mengatakan, kami menerima aksi tadi apa yang telah disampaikan, bahwa adanya dugaan penyalahgunaan atau pencurian beras bantuan sosial sembako. Hingga saat ini informasi yang kami terima adanya kehilangan beras sembako sebanyak 126 karung beras yang tidak kita ketahui dimana keberadaannya.
Kata dia, untuk mengetahui hal tersebut, pihak kami telah melakukan serangkai penyelidikan sudah memeriksa saksi saksi dan penanggung jawab penyaluran beras.
“Sejauh ini kita sudah periksa sebanyak lima orang sebagai saksi. Kelimanya ini yang kita periksa itu ada Admi penyalur beras dan ada masyarakat, mudah mudahan dari keterangan saksi itu membuat terang ini persoalan,” ungkapnya setelah menerima unras kepada awak media.
Lebih jauh ia menjelaskan, pihaknya telah memanggil kordinator pembagian beras Bulog untuk dimintai keterangannya.
AKP Syahrul Rajabia, meminta apabila ada informasi informasi dari masyarakat yang kami dapatkan bakal kami dalami, termasuk ada informasi tentang CCTV dilokasi.
“Informasi terkait adanya CCTV baru kita dapatkan, mudah mudahan di CCTV itu terlihat jelas,” pungkas Kasat Reskrim Jeneponto itu.
Aksi unjuk rasa itu pun berlangsung damai dan tertib. Ratusan Masyarakat Bululoe itu pun membubarkan diri dengan tertib setelah mendapatkan kepastian atas kejadian tersebut.
Kontributor : Firman