Tak Berkategori  

KIBa dan Perseroda Bantaeng Komitmen Rekrut Pekerja Warga Lokal

BANTAENG – Kawasan Industri Bantaeng (KIBa) terus berkomitmen memberdayakan warga lokal untuk bekerja pada perusahaan dalam kawasan tersebut. Proses rekrutmen pun melalui sejumlah mekanisme sehingga tak ada lagi ruang bagi calo pekerja.

Dalam proses rekrutmen ini, PT Bantaeng Sinergi Cemerlang (Perseroda) selaku pengelola KIBa, berperan penting dalam menjalankan proses kualifikasi lewat sistem Calon Tenaga Kerja (CTK). Seluruh berkas pelamar akan masuk ke dalam database CTK tersebut.

Ketika perusahaan membutuhkan tenaga kerja, Perseroda akan melakukan penyaringan berdasarkan prioritas dan menyerahkan ke pihak perusahaan untuk proses seleksi.

Adapun yang diprioritaskan yakni warga Bantaeng secara keseluruhan dan warga terdampak di KIBa.

Namun, tidak menutup kemungkinan bagi yang tak lolos seleksi perusahaan akan direkrut kembali. Sebab berkas pelamar akan tetap tersimpan dalam database CTK. Sehingga berkas akan kembali diikutsertakan ketika ada kebutuhan pekerja di perusahaan dalam kawasan.

Selain itu, Perseroda dan perusahaan akan melakukan evaluasi bagi canaker yang belum lolos tersebut. Sejauh ini Perseroda telah bekerja sama dengan BLK, Akom dan pihak lain untuk mengadakan pelatihan sesuai hasil evaluasi bagi calon pekerja yang belum terserap ke dalam KIBa.

Manager Operasional PT Basic (Perseroda), Ansar, sistem CTK ini diakui telah efektif. Sudah ada 4584 berkas pelamar yang tersimpan rapi dalam database. Meski begitu, Ansar memastikan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan metode ini.

“Kedepannya sistem ini kita akan di tingkatkan lagi, jadi semua CTK akan mendaftar secara online, sehingga tidak ada lagi merasa berkasnya tidak terinput atau tidak sampai ke kantor Perseroda,” katanya.

Ia juga menegaskan bahwa persentase pelamar di KIBa mencapai 4584 tersebut, 90 persen merupakan warga Bantaeng, selebihnya merupakan pelamar dari luar daerah berjuluk Butta Toa ini.

Dari 90 persen tersebut, 70 persen merupakan pelamar di wilayah yang terdampak KIBa. “Sejauh ini, untuk CTK sekitar 70 persen yang diterima di wilayah yang terdampak, selebihnya diluar wilayah terdampak. Dan pelamar dinilai telah mengerti dengan alurnya,” jelasnya.

Ia juga menyebut bahwa masih banyak pelamar yang mendaftarkan diri dengan non-skill. Tapi bukan berarti tak diperhatikan, justru hal itu yang tengah dipikirkan agar seluruh canaker mempunyai skill yang mumpuni.

“Ini juga menjadi perhatian bersama, dengan membludaknya jumlah pelamar dengan non skill. Kedepan kita berharap agar ada program yang dapat meningkatkan skill bagi calon pekerja lokal,” kata dia.

Terpisah, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian Kabupaten Bantaeng, Andi Irvandi Langgara, menegaskan bahwa angka pengangguran di Kabupaten Bantaeng perlahan menurun.

Selain program pemerintah, penyumbang pengentasan pengangguran ini berkat terbukanya lowongan di KIBa yang memprioritaskan warga lokal.

“Sistem perekrutan calon tenaga kerja saat ini adalah inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantaeng yang lahir dari RDP dan merupakan solusi dengan banyaknya tuntutan dari masyarakat Bantaeng, yang menganggap penerimaan sebelumnya tidak memuaskan. Dengan sistem saat ini akan terus dievaluasi dan akan diadakan perbaikan-perbaikan apabila diperlukan,” jelasnya.

Sekedar informasi, melansir data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bantaeng, angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2022, pemerintah Kabupaten Bantaeng berhasil menekan angka pengangguran hingga 2,72 persen. []