PKK dan Dinas PMD SulSel Gelar Pelatihan Pewarnaan Batik Shibori

  • Bagikan

Makassar. Berlangsung selama 3 hari berturut-turut (8-10 September 2020), Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan (SulSel) melalui Pokja II menggelar Pelatihan bertajuk BIMTEK (Bimbingam Teknis) Pengembangan Keterampilan Kreatif dan Inovatif Batik Shibori.

Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, kegiatan itu dilangsungkan di LA’RIZ Wthree Hotel Makassar. H Ashari Fakhsirie Radjamilo selaku Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi SulSel membuka secara resmi kegiatan yang diikuti sekitar 60 orang itu.

Kadis yang akrab disapa Karaeng Jaja itu mengatakan bahwa pihaknya bersama PKK SulSel ingin meningkatkan pendapatan keluarga. Cara efektif dilakukan di antaranya dengan melatih para kader PKK dari 24 Kabupaten/Kota, untuk selanjutnya diaplikasikan kepada masyarakat.

“Pembuatan batik shibori cukup mudah, bahannya juga mudah didapatkan. Makanya sangat cocok dijadikan pilihan bagi keluarga untuk berwirausaha, PKK Sulawesi Selatan bersama Dinas PMD Sulawesi Selatan hadir untuk itu”, jelas Jaja.

Menyinggung eksistensi batik shibori, di Indonesia semakin dikenal dan diminati seiring dengan ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO. Sejalan dengan upaya melestarikan batik agar dapat terus dinikmati hingga anak cucu berikutnya.

“Untuk meningkatkan pendapatan keluarga, perlu pendekatan berbasis sosial kemasyarakatan. Bagaimana mengembangkan kemampuan, keahlian dan juga keterampilan kelompok-kelompok binaan PKK serta masyarakat secara umum terutama kader”, terangnya.

Guna keberlanjutan pemberdayaan ekonomi keluarga dalam bingkai kebersamaan, Jaja menekankan supaya usaha ekonomi dikelola dalam satu wadah. Dia menyebutnya Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) PKK.

Manfaat UP2K PKK ini telah dirasakan sejak lama. Mampu mengubah tingkat ekonomi keluarga karena dibekali kemampuan untuk bisa berwirausaha.

Batik Shibori atau batik celup secara mendasar mirip dengan proses membatik pada umumnya. Untuk memberikan pola sesuai desain, beberapa kain yang akan diwarnai harus dilindungi agar tidak ikut terkena pewarna.

Teknik itu kemudian diajarkan kepada seluruh peserta. PKK SulSel mempercayakan transfer ilmu kepada 4 Narasumber.

Pertama, Tim Ahli PKK SulSel, Hj A Kasmawaty Paturusi dengan materi Penguatan UP2K dan Indikator-indikator UP2K. Lanjut dengan Pelatihan Teknik Pewarnaan Kain Pangan Lokal Sutera yang Kreatif dan Inovatif yang dipandu Hj Nuraeni.

Dua pemateri berikutnya yakni Hj Sarlin Nur dengan materi Ketahanan Keluarga serta Hj Yachfa Aryati Dachran selaku Sekretaris Pokja II PKK SulSel mengantarkan materi Prospek dan Potensi Kain Pangan Lokal Sutera Shibori. Sementara peserta diberi kesempatan memamerkan hasil karyanya.

  • Bagikan