Makassar – Di tengah pandemi corona virus, pembukaan Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif (SKPP) dalam jaringan (Daring) Bawaslu tetap digelar. Anggota Bawaslu RI Ratna Dewi Pettalolo membuka secara resmi SKPP Daring untuk wilayah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dewi menyampaikan agar para peserta dan seluruh jajaran pengawas pemilihan umum khususnya di Sulsel untuk memanfaatkan kesempatan untuk menambah pengetahuan tentang pemilu dan demokrasi serta mengenai kelembagaan Bawaslu berkaitan dengan tugas, fungsi dan wewenangnya.
“Selamat. Wawasan yang akan didapatkan dalam sekolah ini nantinya akan berguna digunakan di manapun dalam aktivitas berkaitan dengan kepemiluan, khususnya pengawasan pemilu dan memasuki tahapan pilkada tahun 2020,” kata Dewi dari kediamannya, Sabtu 02 Mei 2020
Tidak semua orang tertarik melibatkan diri secara langsung berkontribusi membangun kualitas demokrasi. Dewi mengatakan, pilihan untuk mengikuti SKPP daring adalah sebuah keputusan penting.
“Menjadikan diri kita bermanfaat bagi bangsa dan negara, saya kira itu adalah keputusan yang tepat,” tegas Dewi.
Menurut Dewi, membangun kualitas demokrasi membutuhkan partisipasi masyarakat secara luas, termasuk partisipasi kaum muda yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa.
“Bukankah yang penting pertanyaan yang harus kita munculkan dalam diri kita, jangan bertanya apa yang negara ini berikan untuk kita, tapi tanyakanlah apa yang akan kita berikan kepada negeri ini,” tuturnya.
Ia mengatakan sumbangan kecil dari program SKPP Daring Bawaslu ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi proses pertumbuhan dan perbaikan demokrasi, khususnya menghadapi Pilkada 2020.
Pemilu atau pilkada sebagai bagian penting dari penegakan kedaulatan rakyat itu membutuhkan partisipasi semua pihak. Dewi menekankan, hal tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab penyelenggara negara tapi menjadi tanggung jawab semua pihak, utamanya generasi muda.
“Sebab hasil yang didapat dari sebuah proses pemilu itu tentu berpengaruh dan berdampak bagi kita semua. Partisipasi masyarakat menjadi sangat penting untuk bisa menghasilkan pilkada yang berkualitas,” jelasnya.
SKPP Bawaslu, kata Dewi sudah menyediakan bahan ajar yang didesain dengan sederhana dan disampaikan dengan metode yang mudah diterima.
“Kami berharap, dengan seluruh materi yang telah disiapkan, akan menggenapkan seluruh pengetahuan peserta di dalam memahami pengawasan Pemilu di Indonesia. Tentu berangkat dari ketentuan peraturan perundang-undangan yang memayungi proses pelaksanan pemilu dan pilkada di Indonesia,” ujar Dewi.