Makassar – Guru Pendidikan Agama Islam se Sulawesi Selatan yang terhimpun dalam Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonsia (AGPAII) Sulsel menunjukkan kepeduliannya kepada sesama ditengah mewabahnya covid-19.
Bentuk kepedulian itu diwujudkan dalam satu misi sosial dan kemanusian yang bertajuk “AGPAII Peduli Covid-19” yang akan dilaksanakan pada hari Minggu 26 April 2019, bertepatan dengan 3 Ramadhan 1441 H di 8 Kabupaten yakni Gowa, Bulukumba, Enrekang, Pangkep, Barru, Selayar, Maros dan Kota Parepare.
Aksi sosial di 8 Kabupaten ini merupakan gelombang pertama penyaluran bantuan berupa sembilan bahan pokok (sembako) bagi guru honorer dan warga miskin serta pemberian Alat Pelindung Diri (APD) kepada tenaga medis yang bertugas di Puskesmas dan para relawan yang siaga di posko covid-19.
Selepas gelobang pertama ini, akan disusul dengan gelombang kedua dengan aksi yang sama di 8 Kabupaten / Kota, kemudian diakhiri dengan gelombang ketiga, sehingga total 24 kabupaten / kota se Sulsel disentuh oleh AGPAII.
Sebagai informasi bahwa DPW AGPAII Sulsel yang diketuai oleh Muhammad Ikhsan ini membawahi 24 Dewan Pengurus Daerah dengan total anggota sebanyak 10000 lebih.
Menanggapi aksi sosial yang akan dilaksanakan oleh AGPAII Sulsel ini, Dr.H.M Rasbi, SE, MM yang dalam struktur organisasi bertindak sebagai pembina AGPAII Sulsel sangat mengapresiasi kegiatan ini.
DR.H.M Rasbi yang menjabat selaku Kepala Bidang PAIS Kanwil Kemenag Sulsel menyebut bahwa aksi ini adalah bahagian dari lima pilar AGPAII yang senantiasa dipegang teguh oleh guru Pendidikan Agama Islam, Yaitu AGPAII berdasarkan islam rahmatan lil-alamin, komitmen terhadap NKRI, pelayanan, koordinasi, dan silaturrahmi.
“Guru PAI harus menunjukkan kepekaan dan kepeduliannya ditengah merebaknya wabah covid-19 dengan melayani atau memberikan sesuatu kepada masyarakat yang merasakan langsung dampak dari wabah ini, seperti para guru honorer, warga miskin dan tenaga medis”, beber Dr.Rasbi
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa guru agama sebagai pendidik anak bangsa dari segi spritual dan karakter, juga harus mengambil peran dalam pembangunan, tidak terkecuali kepedulian terhadap nasib bangsa utamanya penanganan covid-19.
“Guru PAI diharapkan berpartisipasi aktif dalam edukasi dan penangkalan dan dalam meminimalisir dampak krisis yang diakibatkan oleh covid-19 melalui aksi nyata penyerahan sembako dan APD”, pungkasnya.