MAKASSAR, Publikasi Online – Ketua Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Selatan (KPU Sulsel), Misna M Attas, mendadak melepas jabatannya.
Belum diketahui apa penyebab mundurnya Misna.
Kini, jabatan Misna digantikan rekannya sesama komisioner, Fatmawati sebagai Pelaksana tugas atau Plt. Ketua KPU Sulsel.
“Misna mundur dari jabatannya dan kami telah sepakat jabatan Plt Ketua KPU Sulasel ditempati oleh ibu Fatmawati sampai ada keputusan KPU RI. Ibu Misna tetap menjadi salah satu komisioner di KPU Sulsel,” ujar salah satu Komisioner KPU Uslimin, Senin, 25 November 2019.

Hingga kini belum ada jawaban pasti mengapa Misna melepas jabatannya sebagai Ketua KPU Sulsel. Ia juga enggan berkomentar soal pengunduran dirinya.
Misna kini menjabat sebagai Komisioner KPU Sulsel bidang Sosialisasi.
Sempat Beda Pendapat
Tiga Komisioner KPU Sulsel yang menggelar Jumpa Pers minggu kemarin kompak menyatakan adanya perbedaan pendapat yang terjadi dalam rapat pleno.
“Tidak ada ji apa-apa cuma kami memang beda pendapat dalam sebuah rapat kemarin, yang jelas kami belum membahas soal Caleg PDIP dan Gerindra,” kata Asrama Jaya.
Dia menegaskan dalam rapat yang sering digelar KPU memang sering terjadi perbedaan dalam sudut pandang, sehingga dia menegaskan perbedaan pendapat bukan salah satu alasan Misna M Atas sampai Mundur sebagai Ketua KPU.
Sementara Misna M Atas yang dikonfirmasi dirinya menyatakan mundur dari kursi ketua Ketua KPU karena prinsip pemilu yang harus dijunjung tinggi.
”Soal prinsip kepemiluan saja, tidak ada yang lain,” Kata Misna M Atas.
Apa yang diutarakan Misnah tentang prinsip pemilu yang Jujur, Adil dan menambah kuatnya dugaan jika intervensi kejujuran dan keadilan yang harus dihadapinya sehingga harus memilih mundur sebagai ketua KPU Sulsel.
Dimana diketahui Misna M Atas adalh sosok wanita yang lahir dari sebuah organisasi kader yang sering menjunjung tinggi asas keadilan dan kejujuran dan misna juga dikenal sosok komisioner yang memiliki integritas yang tinggi dan tidak mudah akan bujuk rayuan seseorang untuk mencapai tujuannya dengan gara-gara harus mengabaikan integritas yang dimilikinya.
(*/Sulastri)