Ngawi – Seorang petani berinisial HER (31) dan siswi SMA berinisial YUK (18) terjaring razia Satpol PP di Taman Candi, Desa Beran, Ngawi, Jawa Timur pada Selasa malam, 27 Agustus 2019.
“Keduanya tertangkap basah sedang melakukan hubungan suami-istri,” kata Kabid Penegakan Perundang-undangan Daerah Satpol PP Ngawi, Arif Setiyono, Rabu kemarin, 28 Agustus 2019.
Berdasarkan berkas acara pemeriksaan (BAP) penyidik Satpol PP Ngawi, diketahui HER merupakan seorang petani asal Desa Klitik, Geneng. Sedangkan YUK warga Desa Bener, Saradan, dan masih berstatus sebagai seorang pelajar di salah satu SMA Negeri di Kabupaten Madiun.
“Dari pemeriksaan kami, keduanya mengakui sudah melakukan hubungan layaknya suami istri di kawasan Taman Candi,” ungkapnya.
Aksi sepasang kekasih yang tidak pantas untuk ditiru itu, bermula dari niat HER mengajak jalan-jalan YUK. Keduanya sempat membuat janji dengan untuk bertemu di sekitaran RSUD Caruban. “Setelah bertemu, mereka berniat untuk jalan-jalan di Alun-alun Ngawi,” ujarnya.
Namun, rencana itu berubah. Menurut pengakuan HER, di tengah perjalanan ia mengajak YUK menuju ke Taman Candi Ngawi. Setelah memastikan situasi sepi, pasangan itu langsung menuju salah satu gazebo taman.
Di gazebo dekat tulisan Taman Candi itu, HER meminta sang kekasih untuk tidur di pangkuannya. Tidak lama kemudian keduanya pun ‘basah-basahan’ alias melakukan perbuatan mesum di gazebo tersebut.
Petugas jaga taman yang mengetahui perbuatan asusila keduanya, kemudian melaporkan ke Satpol PP. “Saat kami tiba di lokasi, ternyata benar, keduanya sedang berduaan di taman yang gelap dan sepi itu,” ungkapnya.
Saat kami tiba di lokasi, ternyata benar, keduanya sedang berduaan di taman yang gelap dan sepi itu.
Keduanya dibawa ke kantor Satpol PP guna pemeriksaan. Dari pengakuan keduanya memang telah melakukan hubungan badan satu kali.
Pihak penyidik mendatangkan kedua orang tua HER maupun YUK. Setelah dijelaskan, orang tua HER maupun YUK sepakat untuk menikahkan anak-anak mereka secara resmi.
Arif menambahkan, kejadian asusila seperti itu bukan yang pertama kalinya dilakukan di Taman Candi. Sebelumnya, dia mengaku pernah juga mengamankan pasangan bukan suami-istri yang nekat berbuat mesum di kawasan ini.
Ia berharap kepada semua pihak ikut mengawasi supaya keberadaan salah satu tempat wisata tersebut tidak dimanfaatkan sekelompok orang untuk berbuat asusila.
“Petugasnya sudah ada, tapi mestinya lebih ketat lagi karena wilayahnya memang cukup luas,” pungkasnya.