Beras Bulog Bantaeng Masih Menutupi Hingga 26 Bulan

  • Bagikan

BANTAENG – Stok beras di Gudang Bulog Lembang, Kabupaten Bantaeng menumpuk. Hal itu disebut Juru Timbang Gudang Bulog Lembang, Ahmad Puji Alwi saat dijumpai di kantornya, Rabu, 3 Juli 2019.

“Stok beras di gudnng bulog per tanggal 2 Juli 2019, sebanyak 2.614.500 kg atau 2.614,5 ton,” ungkapnya.

Sebab, alokasi pendistribusian Rastra hanya sampai Mei 2019. Untuk per bulan Juli ini, kata Puji, pemerintah telah melakukan peralihan program dari Rastra ke Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

“Alokasi, untuk beras Rastra sampai mei 2019. Yang tersuplai baru 5 bulan di tahun 2019. Ini kan ada perlihan program pemerintah dari Rastra ke BPNT,” jelasnya.

[penci_related_posts dis_pview=”no” dis_pdate=”no” title=”Editor Picks” background=”” border=”” thumbright=”no” number=”4″ style=”list” align=”none” withids=”” displayby=”tag” orderby=”rand”]

Dia pun menjelaskan untuk distribusi beras Rastra, khusus di Kabupaten Bantaeng, terdapat delapan kecamatan yang disuplai ke masing-masing lurah dan desa.

Suplai beras ke delapan kecamatan tersebut, sebanyak 99.050 Kg per bulan.

“Rastra dalam penyalurannya dri bulog langsung ke kantor lurah dan desa. Satu karung beras itu 10 Kg. Jika kurang dari itu, laporkan. Maka kita ganti yang kurang itu,” ucapnya.

Sementara stok beras di gudang Bulog, bisa sampai 26 bulan kedepan.

“Tapi barusan ini menumpuk. Biasanya stok hanya seribuan ton,” tuturnya.

Untuk mengantisipasi menumpuknya beras ini, alternatif yang bisa digunakan yakni mengisi ruang kosong di gudang Bulog lain. “Hanya saja itu tergantung monitoring pimpinan,” pungkasnya.

Keterangan Gambar :

Ahmad Puji Alwi, Juru Timbang Gudang Bulog Lembang Bantaeng.

  • Bagikan