MAKASSAR, PUBLIKASI ONLINE — Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantaeng gencar-gencarnya melakukan sosialisasi pengembangan wisata di daerah yang berjuluk Butta Toa ini.
Lampu hijau pun diberikan Bupati Bantaeng, Ilham Azikin. Terlebih hal itu menjadi satu di antara visi dan misinya demi memajukan Kabupaten Bantaeng.
Terbukti dengan adanya kegiatan pelatihan tata kelola destinasi pariwisata yang digelar di hotel Grand Imawan Makassar pada Jumat, 14 Juni 2019.
Ilham Azikin membuka kegiatan yang dihadiri sejumlah OPD, Camat, Lurah dan Kades itu.
Bupati Bantaeng Jadi Narasumber Pelatihan Tata Kelola Destinasi Pariwisata. Dalam arahannya, dia meminta agar seluruh peserta tekun memperhatikan pelatihan ini demi meracik destinasi wisata di Bantaeng.
Setelah dilakukan pembukaan secara resmi, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para narasumber.
Diketahui kegiatan itu bakal digelar selama tiga hari, yakni pada tanggal 14 hingga 16 Juni 2019. Untuk hari pertama, narasumber yang membawakan materi adalah Kadis Pariwisata Kabupaten Bantaeng, H. Subhan dan Kepala Seksi Peningkatan Kompetensi SDM Pariwisata dari Dinas Pariwisata Provinsi Sulsel, Marthen Ruru.
Subhan dalam pemaparannya menyebut, Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kunci keberlangsungan peningkatan kepariwisataan.
“SDM kunci peningkatan pariwisata. Seperti kita ketahui bahwa ketika kita berbicara tentang pariwisata, itu berkaitan dengam segala hal-hal yang indah-indah. Sehingga perlu ada peningkatan SDM yang mempuni untuk membangun destinasi wisata yang menarik,” katanya.
Dia pun menceritakan sedikit kisahnya saat melakukan study banding di Jawa hingga di negara Jepang.
Di Kabupaten Bantaeng, kata dia, potensi wisata tak kalah menariknya dengan yang ada di daerah luar. Hanya saja perlu inovasi demi menggaet minat wisatawan.
“Pak Bupati tadi sempat singgung, buat cerita-cerita menarik tentang destinasi wisata, misalnya cerita mistik yang membuat orang kian penasaran. Saya ada pengalaman, seorang perempuan berkunjung ke Bantaeng, saya bawa ke Ermes, di sana saya buat cerita bahwa ini lah air yang bisa membuat kita menemukan jodoh. Setelah dia pulang ke kampungnya, nda lama dia (perempuan) menelpon dan bilang manjur itu pak, saya sudah dapat jodoh,” Subhan mengisahkan.
Lantas hal itu baginya salah satu cara untuk membuat wisatawan semakin berminat. Pasalnya ada nilai jual.
“Ada trust (kepercayaan) kepada pelancong yang kita bangun sehingga mereka berminat,” jelasnya.
Senada dengan itu, pemateri selanjutnya dari Dispar Provinsi, Marthen Ruru menyebut, hal yang bisa menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, adalah kajian kearifan lokal.
“Desa wisata bisa dikembangkan, pengaturan lebih rapih dan bersih. Kita di desa mungkin berpikir bahwa hal ini adalah hal yang biasa. Tetapi wisatawan mancanegara atau yang dari perkotaan itu sangat luarbiasa,” ujarnya.
Dia pun meminta agar Kepala Desa berkontribusi dalam mencari potensi wisata di daerah masing-masing.
“Mungkin untuk sementara cakupannya wisatawan Bantaeng saja dulu. Untuk Datang selfie. Fokus pengembangan di bantaeng kan itu wisata alam. Apalagi pak Bupati ingin demikian, sisa masyarakat, bersama menyambut baik hal itu,” tandas Marthen.