Virus Merebak, Ini Imbauan Bupati Bantaeng

  • Bagikan

Bantaeng – Virus hepatitis A atau lebih akrab dengan nama penyakit kuning, tengah menjangkit masyarakat Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Menanggapi hal tersebut, Bupati Bantaeng, Ilham Azikin mengeluarkan surat imbauan, tentang kewaspadaan dini penyakit berbasi lingkungan.

Dalam surat tersebut, Ilham meminta pimpinan wilayah atau kecamatan melakukan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian.

Diantaranya, melakukan gerakan Jumat bersih di seluruh wilayah kabupaten Bantaeng yang dikoordinir langsung oleh pemerintah wilayah setempat. Mulai dari Camat, hingga Lurah atau Kepala Desa.

“meningkatkan kebersihan lingkungan, kebersihan pangan dan kebersihan perorangan dalam upaya pencegahan penularan penyakit,” kata Ilham, Jumat, 24 Januari 2020

Seperti diketahui, virus Hepahtitis A ini diketahui mulai merebak di Bantaeng sejak tiga hari terakhir. Kepala Puskesmas kota Bantaeng, drg Ulil Amri Maksud mengatakan, pada dasarnya virus hepatitis ini terjadi karena kurangnya perhatian pada kesehatan lingkungan.

“Berdasarkan teori kesehatan, itu (hepatitis) terjadi karena sanitasi air yang kurang baik, begitu juga dengan pola hidup bersih yang kurang bagus. Termasuk jajanan makanan atau minuman,” kata Ulil Amri saat dijumpai, Jumat, 24 Januari 2020.

BACA JUGA  Kasus Stunting Bantaeng Menurun Drastis, Pj. Bupati Andi Abubakar: Alhamdulillah Capaian Luar Biasa!

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa angka pasien yang terserang virus hepatitis A sejak dua hari terakhir terus bertambah, meski sebenarnya itu tidak signifikan.

Dia menyebut, hari Rabu, 22 Januari, pasien positif penderita hepatitis A telah bertambah delapan pasien. Rata-rata pasien penderita hepatitis A merupakan usia sekolah, sedari SD sampai tingkat SMA.

“Kita masih koordinasi dengan klinik-klinik, khusus di Puskesmas Kota hari ini ada tambahan pasien lagi sebanyak 8 orang yang positif hepatitis. Di RSUD juga ada dan di Puskesmas-puskesmas lain juga ada,” ujar dia.

Menurut dia seluruh Puskesmas di Bantaeng telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat. Rencananya paramedis untuk sementara akan memantau perkembangan dan perilaku penyebaran virus ini.

BACA JUGA  40 Anggota DPRD Jeneponto Resmi Dilantik, PJ Bupati Sampaikan Ini

“Kita sambil awasi bagaimana tingkat penyebaran, sementara kami masih berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan apa penyebabnya. Kita juga mau cari tahu di mana rumahnya, di mana sekolah dan termasuk tempat dia jajan. Ini merupakan bagian epidemologi untuk membedah cara kerja penyebaran dan sumber penyebaran virus hepatitis ini,” jelas dia.

Meski hepatitis A ini merupakan penyakit yang terbilang bisa sembuh dengan sendirinya, namun masyarakat perlu mewaspadai komplikasi yang bisa terjadi.

Umumnya, kata dia, hepatitis A dapat ditandai dengan demam atau suhu tubuh yang tidak tetap, kemudian menyebabkan mata berwarna kekuning-kuningan dilanjutkan dengan perubahan warna kulit yang juga berwarna kuning.

Terpisah, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantaeng, dr Armansyah memberikan beberapa tips agar terhindar dari virus menular satu ini.

Seperti mencuci tangan pakai sabun sebelum menjajakan atau mengkonsumsi makanan, meningkatkan higenitas perseorangan, dan jika perlu, periksakan kondisi kesehatan apabila mengalami gejala demam disertai mual, muntah dan kurang nafsu makan.

BACA JUGA  BAZNAZ Bulukumba Salurkan Bantuan Pangan Terhadap Warga

“Pada dasarnya ini penyakit penyebabnya virus. Untuk hindari itu, tetap kita harus berpedoman pada perilaku bersih dan sehat,” katanya.

Bahkan Dinas Kesehatan setempat telah mengeluarkan surat edaran sebagai imbauan kepada masyarakat terkait merebaknya penularan virus hepatitis A yang menyebabkan angka kesakitan meningkat pada awal Januari 2020 ini.

Disebutkan bahwa perangkat pemerintah yang mengurusi kesehatan ini bakal terjun langsung melakukan pemantauan di seluruh depot air minum, melakukan inspeksi sanitasi kepada penjaja makanan, lakukan sosialisasi pentingnya kebersihan bagi oenjaja makanan, serta pengendalian vektor lalat di lokasi yang kurang bersih.

“Tiap Puskesmas juga perlu melakukan oemantauan berkala kepada penjaja makanan, melakukan pemeriksaan berkala depot air minum, sosialisasi penggunaan APD atau alat pelindung diri dan CTPS (cuci tangan pakai sabun) di kalangan pe

  • Bagikan