Dikabarkan Polisi dan Satpam Represif Aksi Mahasiswa di Kampus STMIK Akba Makassar

  • Bagikan

MAKASSAR—Puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen dan Informatika (STMIK) Akba Makassar menggelar aksi malam di dalam kampusnya. Sabtu, (14/12)

Presiden Mahasiswa STIMIK Akba Makassar mengatakan bahwa pihaknya mendapat tindakan represif dengan cara dibubarkan paksa oleh aparat kepolisian dan Satpam kampusnya. Minggu, (15/12).

“Agenda kami yaitu tetap menutut agar dicabut Surat Keputusan Drop Out (SK DO) dan aktivitas malam kembalikan seperti semula, serta persoalan pengamanan ini harus intens, karena selama ini kawan-kawan selalu mengeluh terkait kehilangan helm,” kata Misba.

Saat mahasiswa dibubarkan, sempat terjadi saling dorong, penyeretan dan pemukulan terhadap mahasiswa.

“Kami dipaksa keluar, saling dorong-dorong dan diseret oleh Satpam jadi saya pisahkan langsung, tiba-tiba rambut saya ditarik kemudian leher saya dicekik. Pas di luar area kampus, langsung dilepas seolah-olah tidak pernah memukul,” terang Fatur, sebagai korban.

Lanjut, Misba juga meyebutkan bahwa dalam pembubaran aksi ini ada campur tangan aparat kepolisian.

“Karena dari pihak kepolisian menerima perintah dari pihak kampus untuk mengamankan terkait beberapa mahasiswa yang sudah di-DO, pada saat melakukan aksi penolakan SK DO dan pelarangan jam malam,”

“Dibubarkan paksa dengan memakai instrumen securty provokator mahasiswa,” tandas Ketua BEM STMIK Akba Makassar Ini.

Terpisah, Kapolsek Tamalanrea membenarkan jika pihaknya mendapat informasi terkait beberapa mahasiswa (STMIK Akba Makassar) yang di-DO.

“Konon, karena mereka (mahasiswa) menolak memberlakukan jam malam,” pungkas Kompol Syamsul Bakhtiar.

Hingga saat ini, sejumlah mahasiswa STMIK Akba kambali bertahan dengan aksi pendudukan di kampusnya.(*).

  • Bagikan