BANTAENG, PO— Kawasan Muntea Highland, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng, menjadi lokasi pelaksanaan Kemah Refleksi Akhir Tahun yang digelar oleh para pengurus Badan Otonom (Banom) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Minggu, 27 Desember 2025.
Mengusung spirit “Kami Lahir, Kami Ada, Kami Bekerja”, kegiatan ini diikuti sekitar 95 peserta yang berasal dari empat Badan Otonom PPP. Meski cuaca di lokasi terbilang kurang bersahabat, antusiasme peserta tetap tinggi memadati area perkemahan.
Ketua WPP, Nur Wahidah, mengatakan bahwa kemah refleksi ini bukan sekadar kegiatan akhir tahun, melainkan ruang konsolidasi dan penguatan semangat kebersamaan antar Banom.

“Selain kemah, kami juga mengisi kegiatan dengan diskusi dan outbound sebagai sarana refleksi, evaluasi, serta penguatan komitmen bersama,” ujarnya di sela-sela kegiatan.
Agenda Tahunan dan Evaluasi Program.
Sementara itu, Ivan, salah satu pengurus Banom dari GPK, menegaskan bahwa kemah refleksi merupakan agenda tahunan yang memiliki nilai strategis.
“Diskusi menjadi agenda terpenting karena di sinilah kami membahas program-program yang telah berjalan, mengevaluasi kegiatan selama setahun, sekaligus merancang agenda untuk tahun yang akan datang,” jelasnya.
Kegiatan ini turut mendapat perhatian dari sejumlah tokoh politik PPP. Hadir di antaranya Anggota DPRD dari Fraksi PPP Bapak Marzuku Hasan, Ibu Andi Ramlah, serta Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bantaeng, Ibu Hj. Jumrah, yang memberikan dukungan dan motivasi kepada para peserta.
Rencana Program Lingkungan dan Sosial.
Sekretaris GMPI, Fahmy, menyampaikan bahwa Banom PPP juga tengah menyiapkan agenda lanjutan di akhir tahun yang berfokus pada kepedulian sosial dan lingkungan.
“Program ini masih dalam tahap perencanaan dan kami menunggu koordinasi dengan Ketua DPC PPP Kabupaten Bantaeng, Ibu Dra. Hj. Andi Sugiarti Mangun Karim, agar seluruh persiapan dapat dilakukan secara matang,” ungkapnya.
Outbound Sarat Makna Perjuangan
Rangkaian kegiatan ditutup dengan sesi outbound reflektif yang sarat makna. Etti, pengurus inti dari AMK, menjelaskan bahwa permainan terakhir menggambarkan perjuangan dan keteguhan seorang ibu dalam menjaga komitmen terhadap perubahan.
“Lilin digunakan sebagai simbol penerang. Meski diterpa goncangan dan badai, ia tetap menyala. Ini menjadi pesan bagi kami semua untuk tetap bersama, kuat, dan konsisten menjaga komitmen,” pungkasnya.
Kemah refleksi ini diharapkan menjadi momentum penguatan soliditas Banom PPP di Bantaeng dalam menghadapi tantangan dan merancang langkah strategis ke depan.
Kontri : Abhy








