PANGKEP,PO — Komunitas Anak Pelangi (K-Apel), Rumah Zakat Sulsel dan Pengusaha Nulis Buku Indonesia (Penbis) berkolaborasi menjalankan aksi kemanusiaan di SDN 61 Terapung Pattallassang Kel. Bontokio Kec. Minasatene Kabupaten Pangkep, Kamis 18 Desember 2025.
Sejumlah paket bantuan buku tulis, alat tulis dan buku bacaan serta bantuan sembako untuk guru honorer disalurkan melalui misi kemanusiaan dari kedua Komunitas literasi dan lembaga zakat tersebut.
Rahman Rumaday dari K-Apel menyampaikan bahwa kunjungan mereka ini sifatnya dadakan dan sebagai ajang untuk melakukan survey lokasi ke SDN 61 Terapung.
“Namun tidak elok rasanya, Jika kami berkunjung tanpa membawa sesuatu. Dan Alhamdulillah setelah kami melakukan komunikasi dengan teman-teman semua maka terkumpullah paket bantuan berupa buku tulis, alat tulis, buku bacaan dan juga dari Pembina Penbis Bapak Prof. Muhammad Asdar memberikan bantuan uang tunai untuk pembangunan sekolah,” terang Rahman yang akrab disapa Maman ini.
“Insyaallah ini, bukan kunjungan terakhir kami, tapi ini adalah awal kolaborasi kami dengan pihak SDN 61 Terapung Pattallassang Pangkep untuk menghadirkan bantuan, baik itu sarana, prasarana maupun pengajaran, utamanya bahasa asing,” tutur pria berkacamata tebal ini.
“Tadi, setelah kami mengirim foto dan video keadaan sekolah, banyak yang memberikan respon positif dan mereka akan memberikan bantuan, utamanya bantuan yang paling dibutuhkan sekolah ini,” tandasnya.

Sementara itu, Prof. Muhammad Asdar yang juga Guru Besar Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin mengaku cukup terharu dengan keadaan sekolah ini.
“Ternyata saat ini, masih ada sekolah yang dinding dan lantainya dari kayu. Dan ini tempatnya cukup dekat dari ibukota Kabupaten,” ungkapnya prihatin.
Ia mengaku bahwa keikutsertaannya ini, tanpa rencana sebelumnya.
“Saya melihat agenda hari ini, ternyata kosong, maka dari itu saya lalu menelpon ibu ketua (Heny) agar dapat ikut serta dalam melakukan kunjungan ke Pangkep. Dan ternyata, kunjungan ini sangat bermanfaat, karena dapat melihat secara langsung SDN 61 Terapung di kabupaten Pangkep,” pungkasnya.
Terpisah, perwakilan Rumah Zakat Sulsel Salmiah Made menyampaikan kesyukuran atas tersalurnya bantuan kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
“Untuk bantuan kali ini, Rumah Zakat menyalurkan Bantuan Peralatan Sekolah berupa buku tulis dan alat tulis kepada 39 orang siswa dan Penyaluran Dana Infak berupa Sembako kepada 6 orang guru honorer dan data ini telah fix kami dapatkan setelah berkoordinasi dengan pihak Kepala SDN 61 Terapung Pangkep,” terangnya.
“Semoga bantuan Peralatan Sekolah dan bantuan Penyaluran Dana Infak dari para donatur Rumah Zakat dapat bermanfaat dan juga berdayaguna,” pungkasnya.
Bantuan yang diberikan oleh dua komunitas dan lembaga zakat ini, membuat Kepala SDN 61 Terapung Pangkep Murni, S.Pd menjadi terharu.
“Terima kasih banyak pak atas kehadiran dan bantuannya kepada siswa dan sekolah kami. Saya sejak mulai bertugas pada tahun 2022 hingga saat ini merasakan betapa perjuangan dari para tenaga pengajar yang ada di sini. Kami berangkat dari 9 siswa dengan dana Bos hanya 3 juta hingga saat ini kami telah membina 39 orang siswa, perjuangan kami sungguh berat pak. Dan Alhamdulillah hari ini kami kedatangan orang-orang baik dari Makassar yang datang memberikan bantuan kepada sekolah kami,” ucapnya.
“Alhamdulillah Pak, terimakasih banyak yang tak terhingga
Sampai tadi waktu kata sambutan ku, banyak yang tidak bisa ku ucapkan karena rasa bahagiaku, karena banyaknya orang baik yang kita bawa pak. Semoga semua yang memberikan andil dalam rasa bahagiaku atas kedatangan dan sumbangan yang diberikan pada warga sekolah, mendapat pahala yang berlipat ganda dan selalu di beri kesehatan serta rezeki yang melimpah. Amiiin ya rabbal alamin
Terimakasih untuk semua,” tutupnya.
SDN 61 Terapung Pattallassang sendiri terletak di Jalan Boddia, Kelurahan Bontokio Kecamatan Minasatene Kabupaten Pangkep.
Sekolah ini berdiri kokoh di atas tanah milik Pemda Pangkep yang masih berupa rawa yang dikelilingi Empang milik warga.
Sekolah ini terbuat dari kayu berdinding papan dan beralaskan kayu. Luas sekolah ini lebih kurang 8 x 20 m yang terdiri dari 3 ruangan, yang mana setiap ruangannya di sekat menjadi beberapa ruangan kecil untuk aktivitas belajar mengajar kelas 1 hingga kelas 6. Sebagian ruangan lain disekat untuk ruang UKS, ruang guru dan juga perpustakaan.
Walaupun, sekolah ini masih jauh dari kata layak untuk sebuah sekolah, apalagi letaknya tak jauh dari Kota Kabupaten, namun sekolah ini cukup rapi dan bersih.
Adapun untuk akses menuju sekolah ini, kita harus menempuh sekitar lima belas menit dari jalan utama poros Makassar – Parepare, melewati pematang Empang dan juga di bawah lintasan kereta api.
Pemandangan menuju sekolah ini, cukup memanjakan mata, karena selain sawah dan Empang yang tampak lapang, juga ukiran indah dari pegunungan karst menambah indah pemandangan.








