BULUKUMBA,PO – Kasus penembakan yang terjadi di Desa Lembang, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba masih menyisakan banyak tanda tanya bagi keluarga korban UM alias UT (55).
Anak korban penembakan, Nisrayani menduga masih ada kejanggalan atas kematian orang tuanya (bapak) yang tewas usai ditembak.
Ia secara terbuka mendesak pihak kepolisian untuk tidak hanya memproses AP (36) yang menjadi pelaku utama penembakan.
Akan tetapi, Nisrayani meminta untuk segera menangkap istri pelaku yang diduga kuat ikut terlibat dalam peristiwa tersebut hingga UM meregang nyawa.
Desakan ini muncul dari pihak keluarga korban yang merasa ada kejanggalan dan indikasi keterlibatan istri pelaku setelah adanya hasil autopsi forensik.
”Kami meminta Polisi untuk tidak berhenti pada pemeriksaan pelaku utama saja. Kami menduga kuat bahwa istri pelaku memiliki peran dan terlibat dalam insiden penembakan ini,” ujar Nisrayani, Selasa, 16 November 2025.
Keluarga korban berharap pihak kepolisian dapat merespon cepat dan melakukan pengembangan penyelidikan secara menyeluruh, termasuk memeriksa dan menahan istri pelaku.
”Berdasarkan hasil pemeriksaan forensik ditemukan ada sejumlah luka lebam di tubuh korban. Bukan hanya luka penembakan tapi bekas pukulan benda tumpul,” terangnya.
Langkah ini dinilai penting untuk mengungkap motif dan memastikan semua pihak yang terlibat bertanggung jawab atas tindakan tersebut, demi tercapainya keadilan bagi korban dan keluarga.
”Penyidik harus transparan mengusut kasus almarhum bapak saya. Kalau meninggalkan hanya di tembak, kenapa di tubuhnya (bapak) ada luka lebam akibat pukulan benda tumpul,” keluh Nisrayani.
Informasi yang didapatkan dari keluarga korban, hasil forensik ditemukan satu luka tembak dan sembilan (9) luka lebam ditubuh korban akibat hantaman benda tumpul yang diduga kuat dilakukan orang lain saat kejadian.
Nisrayani menjelaskan bahwa kejadian penembakan bermula saat korban dan istri pelaku terlibat cekcok di halaman rumah pelaku hingga istri pelaku memukul korban menggunakan balok dibagian belakang korban.
”Jadi pada saat cekcok, saya panggil bapak saya pulang. Tapi bapak saya berbalik badan, istri pelaku memukul bagian kepala belakang bapak saya menggunakan balok,” terangnya.
”Istri pelaku kembali memukul bapak saya setelah ditembak menggunakan bambu. Jadi pertama pakai balok dan kedua pake bambu panjang. Dia pukul berulang kali pakai bambu,” tambah Nisrayani.
Nisrayani menyakini jika hasil autopsi yang merujuk pada dugaan keterlibatan istri pelaku. Dimana ditemukan luka lebam dibagian belakang, tangan, kaki dan bagian tubuh lainnya hasil pukulan benda tumpul.
”Kami berharap penyidik tidak hanya fokus pada penembakan tapi sebab lainnya seperti luka lebam ini. Hasil forensik menyebutkan bahwa kelumpuhan dan kematian otak itu akibat hantaman benda tumpul,” tegas Nisrayani.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Bulukumba Iptu Muhammad Ali yang dikonfirmasi terkait hal tersebut mengaku jika pihaknya telah menerima hasil autopsi untuk dilakukan pendalaman atas kasus tersebut.
Ia mengaku jika saat ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan tambahan untuk mencari kesesuaian antara alat bukti (autopsi) dengan keterangan saksi.
”Hasil autopsi sudah kita terima dan saat ini saksi-saksi kita panggil semua untuk pemeriksaan tambahan, untuk mencari kesesuaian antara alat bukti surat (hasil autopsi) dengan alat bukti keterangan saksi-saksi,” singkatnya.
Iswanto








