GOWA,PO – Konferensi Cabang (Konfercab) ke-VIII Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Gowa yang berlangsung pada 28–30 November di Gedung Darma Wanita resmi menetapkan Awal Nugraha sebagai Ketua Umum Formatur PC PMII Gowa masa Khidmat 2025 – 2026.
Konfercab yang diikuti oleh para kader dan delegasi komisariat ini awalnya menghadirkan dua bakal calon ketua, yakni Awal Nugraha dan Izhar. Namun, proses pencalonan mengalami dinamika setelah Izhar dinyatakan melanggar ketentuan Peraturan Organisasi (PO), sebab yang bersangkutan masih menjabat sebagai Ketua Komisariat di salah satu cabang PMII Gowa. Pelanggaran tersebut membuat pencalonannya tidak memenuhi syarat, sehingga forum hanya menyisakan satu calon sah.
Situasi forum sempat memanas akibat penolakan dari sejumlah kader yang menyoroti dugaan ketidakadilan dalam proses verifikasi calon. Ketegangan tersebut berlangsung hingga forum harus diskors sementara. Setelah melalui mediasi dan penjelasan struktural terkait aturan organisasi, suasana forum kembali kondusif dan persidangan dilanjutkan.
Dengan hanya satu calon yang memenuhi syarat, forum menetapkan Awal Nugraha sebagai ketua umum secara aklamasi. Keputusan tersebut disahkan oleh pimpinan sidang setelah memastikan kesesuaian dengan tata tertib yang berlaku.
Usai ditetapkan sebagai formatur ketua umum, Awal Nugraha menyampaikan bahwa amanah yang diterimanya bukan sekadar mandat struktural, melainkan panggilan intelektual untuk membawa PMII Gowa pada fase gerakan yang lebih berkualitas.
“PMII hari ini harus kembali ke akar intelektualnya. Kita bukan hanya organisasi yang mengurus administrasi, tetapi organisasi yang melahirkan gagasan, memperkuat kajian, dan merawat tradisi berpikir kritis,” ujarnya dalam pidato penutup forum.
Ia juga menegaskan bahwa kepengurusan ke depan harus menjadi ruang terbuka bagi kader untuk tumbuh, bukan sekadar ruang formalitas.
“Kita membutuhkan atmosfer intelektual yang hidup, ruang dialog, ruang riset, ruang aktualisasi. Cabang ini tidak boleh hanya bergerak dalam simbol dan seremonial. Kita harus kembali pada kerja-kerja yang membangun kesadaran,” tambahnya.
Awal menutup pernyataannya dengan ajakan kepada seluruh kader untuk menjadikan PMII Gowa sebagai rumah gerakan yang kolektif dan progresif.
“Kepengurusan ini adalah milik kita bersama. Tidak ada yang ditinggalkan, dan tidak ada yang dikecualikan. Saatnya kita bergerak dengan gagasan, dengan integritas, dan dengan keberanian,” tegasnya.
Konfercab ke-VIII PC PMII Gowa kemudian resmi ditutup dengan penetapan formatur dan harapan baru bagi arah gerak organisasi pada periode mendatang. Formatur terpilih dijadwalkan segera menyusun komposisi kepengurusan serta merumuskan agenda strategis demi memperkuat kaderisasi, intelektualitas, dan pergerakan sosial mahasiswa di Kabupaten Gowa.








