BANTAENG,PO – Huadi Group melalui Huadi Bantaeng Industry Park (HBIP) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Perseroda Bantaeng, serta Perseroda Sulawesi Selatan. Kolaborasi ini diarahkan untuk mencari solusi berkelanjutan di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA).
Penandatanganan MoU turut dihadiri Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantaeng, BRIN, Perseroda Bantaeng, Perseroda Sulsel, serta sejumlah pihak terkait lainnya. Kesepakatan ini sekaligus menegaskan komitmen bersama dalam mendukung pengembangan teknologi ramah lingkungan di Bantaeng.
Direktur HBIP, Lily Dewi Candinegara, menyatakan kerja sama ini menjadi langkah konkret perusahaan dalam membangun sinergi dengan berbagai pihak.
“Kami melihat persoalan sebagai tantangan yang harus diselesaikan. Dukungan dari pihak-pihak yang kompeten membuat kita dapat duduk bersama membuka peluang-peluang industri baru dengan memanfaatkan perkembangan teknologi ramah lingkungan untuk masa depan kita bersama,” ujar Lily.
Sementara itu, Kepala Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika BRIN, Dr. Teguh Muttaqie, S.T., M.Sc., menegaskan pihaknya akan berperan aktif dalam pemanfaatan beton geopolymer untuk infrastruktur dermaga, khususnya unit lapis lindung breakwater.
Beton geopolymer dikembangkan sebagai alternatif material konstruksi pengganti semen konvensional. Material ini memanfaatkan produk samping industri, termasuk slag nikel, sehingga tidak hanya berfungsi sebagai solusi konstruksi, tetapi juga mendukung prinsip ekonomi sirkular melalui pemanfaatan limbah industri.
“Pemanfaatan inovasi melalui mekanisme lisensi akan menjadi bukti bahwa hasil riset BRIN tidak berhenti di laboratorium, tetapi ditransformasikan menjadi solusi aplikatif yang dapat langsung digunakan oleh dunia industri,” ujar Teguh.
Melalui kerja sama ini, BRIN menegaskan perannya sebagai lembaga riset yang menghadirkan invensi dan inovasi dengan dampak nyata.
Kolaborasi dengan HBIP juga diharapkan menjawab tantangan keberlanjutan, sekaligus membuka peluang sosial-ekonomi seperti penciptaan lapangan kerja baru dan pengurangan limbah industri.
Kerja sama ini akan dijalankan dengan skema co-development antara lembaga riset dan industri.
Hasilnya diharapkan melahirkan produk inovatif maupun penciptaan paten bersama, sehingga tidak hanya mendorong hilirisasi hasil riset BRIN, tetapi juga memperkuat terbentuknya ekosistem inovasi berkelanjutan di Indonesia.
Terpisah, Bupati Bantaeng M. Fathul Fauzy (Uji Nurdin) mengaku MoU ini diharapkan bisa menjadi nilai tambah terhadap peningkatan ekonomi Pemkab Bantaeng.
“Kami berharap MoU ini salah satu cara untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Uji Nurdin dikonfirmasi terpisah, Rabu, 10 September 2025.
Bupati Uji Nurdin mendukung inovasi antara Huadi Group dengan BRIN, Perseroda Bantaeng dan Perseroda Sulsel mengolah slah nikel menjadi berbagai bahan konstruksi ramah lingkungan.
“Ini bagus untuk mendukung material konstruksi berkelanjutan dan ramah lingkungan,” tambahnya.