MAKASSAR,PO — Armada Sijaya pemeran Daeng Jarre dalam film Doti: Tumbal Ilmu Hitam menyebutkan bahwa film horor yang mengangkat kearifan lokal Sulawesi Selatan sangat layak menjadi tontonan.
“Karena film Doti: Tumbal Ilmu Hitam bukan hanya sekedar tontonan biasa akan tetapi juga ada tuntunan di dalamnya,” ungkapnya ketika ditemui di sela-sela syukur acara launching film tersebut di Kafe Rumpi, Selasa 22 Juli 2027 kemarin.
Lelaki berambut gondrong ini juga mengaku sangat gembira karena Industri perfilman tanah air kembali diramaikan dengan kehadiran film lokal bergenre horor dengan nuansa Sulawesi Selatan yang sangat kental.
“Film ini tidak hanya menyajikan ketegangan khas genre horor, tetapi juga memuat pesan moral dan nilai-nilai kearifan lokal khas masyarakat Sulawesi Selatan. Ini juga upaya bagaimana film mengangkat tentang kearifan dan budaya masyarakat Sulawesi pada umumnya.
Tokoh antagonis dalam film Doti ini juga menerangkan alasan mengambil judul tersebut.
“Karena kita ketahui Doti sudah membudaya di masyarakat umum. Dan itu merupakan bahasa kita. Apalagi film tidak hanya menyajikan cerita mistis, tetapi juga ingin memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai bahaya penggunaan ilmu hitam dalam kehidupan sehari-hari.
“Jadi kita contohkan, apabila kita memiliki masalah dengan orang yang kita tak bisa selesaikan dengan terang-terangan, maka selalu ujung-ujungnya lari ke Doti. Di sini mi kita sebagai pemeran meluruskan tentang apa itu Doti. Pesan moral dalam film ini adalah bagaimana kita mengajak bahwa ilmu Allah itu jauh lebih besar dari Doti itu sendiri. Apapun masalahnya, jangan pernah sekali-sekali menggunakan Doti, santet atau pelet dan semacamnya, karena masih ada Tuhan,” ulasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa perannya sebagai Daeng jarre dalam film tersebut sebagai seorang provokator yang sering menghasut warga agar membenci si pemeran utama untuk memusuhinya.
Sijaya begitu akrabnya disapa menjelaskan juga secara singkat bahwa film ini digarap sejak tahun 2023 dengan melakukan riset diberbagai tempat terkait doti.
“Jadi tidak sembarang tong dibikin, karena ada ji juga riset dilakukan, om,” ungkapnya.
“Kami juga melakukan syuting di lima desa di kabupaten Gowa namun film ini mengambil pusat latar di Desa Jonjo, Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Lokasi tersebut dipilih karena masih mempertahankan suasana asri dan alami yang sesuai dengan setting cerita yang berlatar tahun 1999.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa film hasil kolaborasi antara Dream Picture dan Ruang Visual Production ini mendapat sambutan antusias dari penonton saat Gala Premiere di XXI Mall Panakkukang (MP) Makassar, Senin (21/7/2025) dan akan tayang perdana secara nasional pada Kamis (24/7/2025) di bioskop-bioskop seluruh Indonesia.
“Sebagai film lokal dengan judul berbahasa daerah yang tayang secara nasional, Doti telah mendapat distribusi luas di 45 kota di seluruh Indonesia, dengan sekitar 200 layar. Kami berharap agar film ini dapat diterima di masyarakat dan sekali lagi ini bukan hanya sekedar tontonan akan tetapi juga tuntunan, jamaah….!,” katanya seraya meniru Ustad Maulana.
“Jadi selalu lagi saya sampaikan, saya Armada Sijaya, pemeran Daeng Jarre dalam Film Doti: Tumbal Ilmu Hitam. Nonton Ki Film Doti, Kalo tidak Ku Doti Ko,” pungkasnya bercanda.
Sekelumit Film Doti: Tumbal Ilmu Hitam
Film Doti: Tumbal Ilmu Hitam ini diproduseri Yehezkiel Amir dan sutradara Bayu Pamungkas serta menampilkan berbagai pemain nasional dan lokal, seperti Ahmad Pule yang berperan sebagai Ikhsan, dan Billy Budjanger yang memerankan karakter Daeng Rewa, dukun sakti di desa Jonjo.
Juga menampilkan Della Ogini, Jerry Wong, Anita Tanjung, dan Sri Herawati, Armada Sijaya, Ishakim, serta Idris.
Film Doti: Tumbal Ilmu Hitam sendiri mengangkat cerita tentang teror santet di sebuah desa bernama Jonjo.
Film ini juga mengangkat cerita tentang Ikhsan yang berusaha mengungkap kebenaran di balik kematian ayahnya.
Ikhsan (Ahmad Pule) meminta izin pada ibunya, Daeng Rannu (Sri Herawati), untuk berziarah ke makam ayahnya, Daeng Rate (Jerry Wong), yang tewas 15 tahun lalu akibat dituduh sebagai dukun Doti ilmu hitam di kampung Jonjo.
Meski trauma, Daeng Rannu akhirnya mengizinkan dengan syarat Ikhsan berhati-hati dan menyembunyikan identitasnya.
Di Jonjo, Ikhsan mendapati makam ayahnya terbengkalai.
Kehadirannya menarik perhatian Daeng Rewa (Billy Budjanger), dukun sakti yang ternyata menyimpan rahasia masa lalu.
Ikhsan memperbaiki mushola dan mengajak warga kembali ke jalan agama, namun banyak kematian misterius muncul tiba-tiba.
Daeng Rewa memfitnah Ikhsan, tapi saat menyerangnya dengan ilmu hitam, justru dirinya yang tewas.
Warga menemukan bukti keterlibatannya dalam kematian Daeng Rate.
Data Film
Genre Film : Horror, Mistik
Produser : Yehezkiel Amir
Sutradara : Bayu Pamungkas
Penulis : Kayla Maulida
Produksi : Dream Picture, Ruang Visual Production.