MAKASSAR,PO – Pemerintah Kota Makassar menegaskan bahwa program Makassar Creative Hub bukan sekadar inisiatif seremonial, melainkan hasil kerja serius dan proses kolaboratif lintas sektor. Tudingan yang menyebut program ini sebagai hasil jiplakan adalah bentuk pengaburan fakta yang tidak hanya menyesatkan publik, tapi juga mencerminkan minimnya pemahaman terhadap substansi program pembangunan kepemudaan.
Komentar reaktif dari oknum ketua salah satu organisasi kepemudaan yang menyebut Makassar Creative Hub sebagai plagiat, sangat disayangkan. Lebih ironis lagi, pernyataan itu datang dari pihak yang tidak pernah terlibat dalam proses penyusunan, tidak pernah hadir dalam forum konsultasi, dan tidak mengetahui dasar konseptual maupun roadmap program.
“Kritik yang membangun tentu kita hargai. Tapi asal bunyi tanpa data hanya akan menjadi bising yang tidak berguna. Bukan saat nya berebut panggung, tapi kita harus membangun ruang,” ujar Ulla Selasa 24 Juni 2025.
Makassar Creative Hub lahir dari kebutuhan nyata pemuda di kota ini: akses ruang ekspresi, fasilitas produksi kreatif, dan dukungan inkubasi karya. Program ini telah melibatkan komunitas, akademisi, pelaku industri kreatif, hingga organisasi kepemudaan yang aktif memberi kontribusi, bukan hanya komentar.
Kami mengajak semua elemen untuk berhenti menjadikan kerja kepemudaan sebagai ajang saling serang. Jika benar peduli, mari duduk bersama, bukan berdiri di luar pagar sambil melempar batu.
Makassar Creative Hub bukan milik segelintir orang. Ini rumah besar bagi ide dan inovasi anak muda. Jangan ganggu mereka hanya karena Anda tak paham apa yang sedang dibangun.
(Fd)
