Bantaeng, PO– Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMK Negeri 1 Bantaeng memasuki tahap penting. Hari ini, Jumat, 16 Mei 2025, sekolah menyelenggarakan Tes Potensi Akademik (TPA) sebagai bagian dari tahapan seleksi SPMB. Tes ini dilakukan setelah tahap pembuatan akun yang berlangsung dari 8 April hingga 9 Mei lalu, dan akan dilanjutkan dengan tahap pendaftaran resmi pada 26–28 Mei mendatang.
Wahyuningsih, S.Pd., M.Pd., Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 1 Bantaeng, menyampaikan bahwa pihak sekolah telah mempersiapkan proses seleksi ini secara bertahap agar dapat diakses oleh seluruh calon peserta didik dari berbagai wilayah, termasuk dari daerah pelosok dengan keterbatasan jaringan internet.
“Kami membuka posko pendaftaran di sekolah untuk membantu mereka yang mengalami kendala, baik dalam pembuatan akun maupun selama proses seleksi berlangsung. Fasilitas seperti komputer dan pendampingan teknis juga kami sediakan,” ujar Wahyuningsih saat ditemui di lokasi kegiatan, Jumat 16 Mei 2025.

Dijelaskannya bahwa SMKN 1 Bantaeng tahun ini menerima peserta didik baru sebanyak 468 orang, yang akan dibagi ke dalam 13 rombongan belajar dengan kapasitas 36 siswa per kelas. Jurusan yang tersedia mencakup:
• 3 kelas Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT)
• 3 kelas Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (MPLB)
• 3 kelas Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL)
• 2 kelas Pemasaran (PM)
• 2 kelas Busana Butik (BB)
Dari lima jurusan tersebut, Pemasaran (PM) dan TJKT tercatat sebagai jurusan favorit. Bahkan, menurut Wahyuningsih, peminat jurusan PM kini melampaui TJKT, didorong oleh kerja sama strategis antara sekolah dan Alfamart.
“Jurusan PM jadi unggulan karena ada kerja sama langsung dengan Alfamart. Lulusan dari jurusan ini bisa langsung bekerja tanpa tes, bahkan tersedia kelas khusus. Kerja sama ini sudah berjalan sejak 2017,” tambahnya.
Meski tahapan berjalan lancar, Wahyuningsih berharap masa pendaftaran pada 26–28 Mei dapat diperpanjang, mengingat sistem baru dan beberapa kendala teknis yang kerap dihadapi calon peserta didik dan orang tua.
“Dengan waktu pendaftaran hanya tiga hari dan banyak perubahan pada petunjuk teknis tahun ini, kami cukup kewalahan melayani pertanyaan. Kami berharap ada perpanjangan agar semua calon peserta didik punya waktu cukup untuk menyelesaikan proses pendaftaran,” tutupnya.
(Aby)