MAKASSAR – Wakil Ketua yang juga Ketua Harian PD TIDAR (Tunas Indonesia Raya) Sulawesi Selatan yang juga Tim Teknis Direktorat Konsolidasi, Bidang Penggalangan (Tim Charlie) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Muh. Awaluddin Mangatarang, memberi apresiasi kepada sikap dan kematangan Pak Prabowo dalam debat capres 2024 yang digelar di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12/2023).
Awal melihat tidak ada satu kata pun yang sifatnya mengolok atau menjatuhkan, maupun menyerang personal capres lain, apa lagi tanpa akurasi data yang valid yang disampaikan Pak Prabowo dalam debat capres itu, Sikap tersebut menunjukkan Prabowo memiliki jiwa negarawan sejati.
Bahwa debat malam itu cukup panas, Pak Prabowo di serang bertubi-tubi oleh capres lain, serangan itu tak lepas dari tema yang diangkat, soal Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik. Di mana tema-tema itu sesuai jabatan Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.
“Karena bidangnya, (Pak Prabowo) terlihat banyak diserang kompetitor, dan Pak Prabowo tidak balik menyerang. Itu menunjukkan sikap pemimpin yang matang, harus punya kualitas kenegarawanan,” tutur Awal, sapaan akrabnya,
Awal berpandangan, Prabowo justru lebih fokus pada gagasan. Bukan bertanya atau mengorek track record dua kompetitornya. Contohnya soal pembangunan fakultas untuk menyiapkan SDM di sektor pertahanan.
“Artinya, tidak hanya urusan Alutsista, tetapi juga SDM-nya. Itu kan konkret, bukan membahas apa yang sudah dikerjakan dan lain sebagainya, karena ini lebih bersifat menyampaikan gagasan dan visi di bidang tersebut,” ujar Awal
Disinggung upaya membunuh karakter Prabowo, Awal menilai serangan Capres lain sebagai risiko dalam kontestasi politik. Namun ia berharap masyarakat menyikapi dengan bijak, masyarakat bisa melihat yang mana sudah mengerjakan yang mana hanya omongan belaka dengan segudang retorika manis padahal nol besar.
Politisi berlatar belakang aktivis tersebut, mengatakan “Bahwa yang dibutuhkan di masa depan adalah yang fokus pada gagasan, pada solusi. Bukan hanya kata-kata manis, Awal mencontohkan kinerja Pak Prabowo ada pada penilaian lembaga independent “Global Firepower” merupakan organisasi internasional kapabel dan terukur yang mengelola serta menyediakan bermacam data menyangkut kekuatan militer negara di dunia. Mereka secara rutin juga merilis ranking atau peringkat militer negara-negara di dunia, Global Fire Power (GFP) merilis peringkat militer dunia berdasarkan lebih dari 60 faktor untuk menentukan Indeks Kekuatan Negara atau PwrIndx. Faktor-faktor penentu tersebut antara lain jumlah unit militer, posisi keuangan, kemampuan logistik, dan geografi.
Lebih jauh Awal menjelaskan bahwa Pada 2019 Indonesia berada di peringkat 16 berdasarkan data Global Firepower Rank, pada tahun 2023 naik tiga peringkat. Ini merupakan prestasi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam hampir lima tahun menjalankan amanat yang diemban. Awal mengatakan bahwa kenaikan tiga tingkat ini bukanlah hal mudah karena melibatkan banyak faktor kemajuan yang diukur.
“Mulai dari jumlah personel, usia personel militer siap pakai, alutsista, komponen cadangan, paramiliter, kekuatan ketahan pangan, dan lainnya. Secara poin bisa jadi angkanya menurun, tapi secara peringkat meningkat, artinya di saat negara lain menurun drastis poinnya, justru Indonesia naik signifikan secara ranking, ini menunjukkan Indonesia siap dalam adaptasi kondisi global secara faktor pertahanan,”.
Nah inilah yang menjadi ukuran kinerja Pak Prabowo, bukan menebar hoax yang ketika di cek akurasi data dari pernyataan yang lontarkan oleh capres tertentu banyak yang tidak benar alias hanya pandai beretorika memutar balik fakta, kunci politisi muda tersebut dalam keterangan pers yang diterima media. (*)