Komentar Netizen soal Gebrak Ramadhan, Ada yang Sebut Unfaedah

  • Bagikan
Gebrak Ramadhan.

Bantaeng, Publikasi Online – Gebrak Ramadhan kembali menuai polemik, kali ini datangnya dari warganet.

Tak sedikit yang bersepakat agar agenda itu ditiadakan saja. Sebab sejatinya di masa pandemi corona ini penyelenggara fokus pada penanganan Covid-19.

Seperti yang diutarakan pemilik akun facebook Dzulkarnain. Dalam komentarnya di grup media sosial facebook Info Sekitar Kabupaten Bantaeng, Dzulkarnain memberi pandangan bahwa sebaiknya anggaran yang digunakan dalam lomba tersebut difokuskan pada penyaluran sembako kepada warga yang terdampak.

“Seharusnya kegiatan “Gerobak Ramadhan” etisnya perlu di tiadakan,, mengingat bantaeng sudah ada satu warga yang terpapar covid19,, kegiatan positif itu secara tidak langaung akan unfaedah,, bukankah seluruh elemen masyarakat sementara berjuang untuk bersatu melawan wabah ini,,, lebih berfaedah jika uang berkegiatan itu di alihkan ke masyarakat dalam bentuk sembako yang belum mendapatkan, ataukah buatkan volunterr edukasi ke setiap desa terkait pola hidup sehat dan menghindari wabah virus corona,, pasti akan lebih berfaedah,, di bandingkan kegiatan yg sifatnya seremonila belaka,” tulis Dzulkarnain pada kolom komentar.

BACA JUGA  Personil Polres Bantaeng Dilatih Pelatihan Fungsi Lalu Lintas

Komentar lain yang menjurus ihwal penggunaan anggaran yang tak tepat sasaran datangnya dari akun Haris Safitra.

Dalam unggahan komentar yang dilayangkan, pemilik akun tersebut meminta agar penanganan covid harus serius, tidak membuang anggaran dengan kegiatan yang bersifat seremoni saja.

“Buat apa buang-buang anggaran dengan kegiatan sekedar ceremoni. Mending dipkai anggarannya untuk fokus penanganan covid-19,” kutip akun Haris Safitra.

Namun rupanya penyelenggara tetap melaksanakan kegiatan yang sedianya berlangsung dari 4 Mei hingga 20 Mei 2020 itu dengan alibi sebagai bentuk edukasi di masa pandemi corona.

BACA JUGA  Soal Pindah Domisili, Ketua KPU Sentil Disdukcapil Bantaeng

Kendati demikian, hanya kalangan tertentu saja yang bisa teredukasi lewat kegiatan itu. Hal itu ditandai dengan masih bebal sebagian masyarakat.

Seperti diketahui beberapa waktu lalu, ketika program ini tengah berjalan, di tempat lain masyarakat Bantaeng masih berkumpul bahkan berdesak-desakan di GOR, jalan Elang, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng. Bentuk edukasi yang digaungkan pun seketika gugur melihat fenomena itu.

Sebelumnya Rahman Ramlan yang merupakan Sekretaris Panitia mengatakan Gebrak Ramadhan digelar dengan cara daring. Dia juga mengatakan, tujuan kegiatan itu untuk memberi ruang kreativitas bagi pelajar sekaligus mengapresiasi aksi kebaikan yang terdokumentasi baik di media sosial.

Untuk total anggaran, dia mengatakan tidak banyak, hanya untuk kebutuhan hadiah para pemenang. Bila dikalkulasi sekitar Rp 20 juta untuk 6 lomba dengan pemenang juara 1, 2 dan 3.

BACA JUGA  Terpilih Secara Aklamasi, Yaya Nahkodai KPA KAPAS Lonrong

“Kebetulan ada beberapa SKPD yang punya kegiatan lomba, jadi mereka ikut berpartisipasi seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Bidang PPPA (PMD), Dinas Perpustakaan, Kominfo dan BPBD. Untuk kebutuhan operasional sekretariat ditanggung PDAM sekaligus Ketua Panitia,” katanya.

Menyikapi penggunaan anggaran pada kegiatan itu, nampaknya pihak Kejaksaan Negeri Bantaeng juga menaruh perhatian.

Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejari Bantaeng, Budiman Abdul Karib yang dikonfirmasi mengatakan, terkait polemik itu, pihaknya akan melakukan telaah pada setiap indikasi korupsi.

“Karena tugas saya. Setiap indikasi korupsi pasti saya lakukan telaah, lengumoulan data. Bahkan kalau indikasi kuat bisa dilakukan penyelidikan dan penyidikan,” kata Budiman seperti dikutip dari Rakyat Sulsel.

  • Bagikan