MAKASSAR,PO – Showcase Program Kawal Bumil yang juga Diseminasi Hasil Kuartal Pertama Implementasi Program resmi digelar di Kota Makassar, Selasa 26 Agustus 2025 di Gardenia Room Hotel Claro Makassar.
Program ini merupakan kolaborasi antara UNFPA Indonesia, Rumah Zakat, dan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) DKI untuk memperkuat perlindungan terhadap ibu hamil (Bumil) melalui pendekatan kolaboratif berbasis komunitas.
Acara pembukaan Showcase Program Kawal Bumil dihadiri oleh pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam hal ini Bappelitbangda Sulsel, Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel BKKBN. Acara ini juga dihadiri oleh organisasi non pemerintah dan juga para filantropi di Sulsel.
Seremoni pembukaan diawali sambutan oleh Kepala Bappelitbangda Sulsel yang diwakili Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Erlan Triska, S.IP.,M.Adm,KP.
Dalam sambutannya, Erlan menyampaikan bahwa pemerintah provinsi sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh Rumah Zakat ini.
Ia menyebutkan bahwa isu kesehatan terutama ibu hamil juga menjadi konsen dari pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
“Dari pihak Pemerintah Provinsi Sulsel sudah banyak yang telah dan akan dikerjakan utamanya bidang kesehatan,” ungkap Mantan Kabid Humas Kominfo Sulsel ini.
Ia juga menyebutkan juga ada 3 program di bidang kesehatan yang telah dijalankan oleh pemerintah provinsi di antaranya, Kesehatan Bergerak, Pemberian Multivitamin untuk stimulus pencegahan stunting dan juga pembangunan rumah sakit di daerah-daerah.
Erlan juga sangat mengagumi kinerja Rumah Zakat yang telah memberikan beasiswa buat para Disabilitas. Ia juga berharap, agar Rumah Zakat dapat menjadi pelopor bagi para filantropi untuk dapat bersinergi dengan pemerintah di bidang pencegahan stunting.
“Terakhir saya sampaikan Kepala Bappelitbangda memberikan apresiasi kepada Rumah Zakat yang telah menyelenggarakan Showcase Program Kawal Bumil ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Sementara itu, perwakilan dari UNFPA Oldri Sherli Mukuan perwakilan dari UNFPA menyampaikan bahwa dasar organisasi dunia (Unicef) melalui UNFPA ini mendukung kegiatan Rumah Zakat dan PKBI karena mengingat tingginya angka kematian ibu hamil di Indonesia sangat tinggi.
Selain itu, adanya kesenjangan akses layanan bagi ibu hamil. Untuk itu, lanjutnya berbicara tentang ibu hamil, itu berbicara tentang 1000 hari pertama kehamilan.
“Karena kami sadar bahwa generasi sehat, bebas stunting itu, harus dimulai dari ibunya,” ungkapnya.
“Untuk penanganan ibu hamil itu, perlu deteksi dini agar ibu hamil dapat melahirkan di fasilitas kesehatan yang layak. Program Kawal Bumil ini tentunya menggandeng para filantropi untuk target menekan angka kematian ibu,” tandasnya.
Senada dengan itu, Chief Program Officer Rumah Zakat. Murni Alit Baginda dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi multisektor untuk menjamin hak dan keselamatan ibu hamil.
“Melalui program Kawal Bumil, kita ingin memastikan tidak ada ibu yang berjalan sendiri selama masa kehamilannya. Kolaborasi ini adalah langkah konkret menuju perlindungan yang lebih baik,” ujarnya.
“Dan ini merupakan kegiatan ke-tiga setelah dilaunching pada Mei 2025 lalu. Yang pertama itu di Garut Jawa Barat, kemudian di Jakarta dan saat ini di Makassar yang juga sekaligus kegiatan ini juga diseminasi Hasil Kuartal Pertama Implementasi Program,” tutupnya.
Acara selanjutnya adalah dilakukan diskusi interaktif yang dipandu oleh moderator oleh Ade Tachrisatun Wirda dengan narasumber dari Dinas Kesehatan Sulsel, Nathalia Sidabutar (BKKBN Sulsel), Adhityas Putri Utamoi (PKBI DKI Jakarta) dan Chief Program Officer Rumah Zakat. Murni Alit Baginda.
Diskusi membahas tantangan dan strategi dalam mengawal kesehatan ibu hamil, khususnya di daerah-daerah yang masih menghadapi hambatan akses layanan kesehatan.
Program “Kawal Bumil” menargetkan peningkatan kesadaran, pendampingan, dan rujukan yang tepat bagi ibu hamil, serta melibatkan tokoh masyarakat dan relawan di tingkat akar rumput. Inisiatif ini diharapkan mampu menjadi model integrasi antara pelayanan kesehatan, perencanaan keluarga, dan pendekatan berbasis nilai kemanusiaan.